Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan kinerja yang solid. Di pasar spot, pada hari ini, Senin (11/7), rupiah ditutup menguat tipis 0,03% ke Rp 14.975 per dolar Amerika Serikat (AS).
Setali tiga uang, rupiah juga berhasil menguat di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI). Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.969 per dolar AS atau menguat 0,08% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Analis DCFX Lukman Leong mengungkapkan, penguatan rupiah tidak terlepas dari rilis data cadangan devisa bulan Juni yang solid. Selain itu, masih tingginya harga komoditas batubara di satu sisi juga memperkuat sentimen rupiah.
Baca Juga: Kompak, Rupiah di Jisdor BI Menguat 0,08% ke Rp 14.969 Per Dolar AS Pada Senin (11/7)
Sementara menyambut perdagangan besok, dia melihat sentimen yang menyelimuti rupiah akan cenderung mixed. Dari dalam negeri, menurutnya, ada upaya dari BI untuk menjaga stabilitas rupiah agar di bawah level psikologis Rp 15.000 per dolar AS.
“Tapi dari eksternal, indeks dolar AS kemungkinan masih akan mengalami penguatan sehingga bisa menekan rupiah,” kata Lukman ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (11/7).
Baca Juga: Simak Sejumlah Saham Pilihan Mirae Asset Sekuritas Untuk Bulan Juli
Menurutnya, pada esok hari pelaku pasar akan mengalihkan fokusnya jelang rilis data inflasi (CPI) AS pada hari rabu. Sejauh ini, banyak yang memperkirakan bahwa inflasi akan kembali naik sehingga membuat tren penguatan dolar AS masih akan berlanjut.
Oleh karena itu, Lukman memproyeksikan rupiah akan cenderung melemah dan diperdagangkan pada kisaran Rp 14.925 per dolar AS-Rp 15.050 per dolar AS.
Baca Juga: IHSG Turun 0,27% ke 6.722 Hingga Tutup Pasar Saham, Senin (11/7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News