Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deflasi Indonesia yang berlarut menandakan aktivitas impor masih rendah. Rupiah pun berhasil menguat.
Mengutip Bloomberg, Kamis (1/10), rupiah menguat 0,30% ke Rp 14.835 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, kurs tengah Bank Indonesia mencatat rupiah juga menguat 0,28% ke Rp 14.876 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail Zaini mengatakan, deflasi September sebesar 0,05% menandakan penurunan permintaan dan kebutuhan impor yang cenderung terbatas. Deflasi juga bisa semakin memicu pemerintah untuk menurunkan suku bunga acuan. "Peran masuknya investor asing melalui pasar saham juga membantu penguatan rupiah," kata Mikail, Kamis (1/10).
Baca Juga: Rupiah spot menguat 0,30% ke Rp 14.835 per dolar AS di akhir perdagangan Kamis (1/10)
Sementara, Analis Valbury Asia Futures, Lukman Leong menambahkan rupiah menguat karena debat calon presiden AS cenderung memicu risk appetite. Alhasil, bursa saham menguat dan dolar AS cenderung melemah.
Namun, Mikail memproyeksikan rupiah pada Jumat (2/10) berpotensi melemah karena stimulus fiskal AS belum dapat disetujui. Dia memproyeksikan rupiah besok di rentang Rp 14.870 per dolar AS hingga Rp 14.900 per dolar AS pada perdagangan esok.
Secara teknikal, Lukman menganalisis besok rupiah berpotensi menguat terbatas di rentang Rp 14.775 per dolar AS hingga Rp 14.875 per dolar AS.
Baca Juga: IHSG melonjak 2,05% di akhir perdagangan Kamis (1/10) setelah turun 3 hari beruntun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News