kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kurs Rupiah Melemah ke Rp 15.010 per Dolar AS Jelang Rilis Hasil Rapat The Fed


Rabu, 27 Juli 2022 / 15:18 WIB
Kurs Rupiah Melemah ke Rp 15.010 per Dolar AS Jelang Rilis Hasil Rapat The Fed
ILUSTRASI. Rabu (27/7), kurs rupiah spot ditutup pada Rp 15.010 per dolar AS, melemah 0,11% dari posisi kemarin.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang hasil rapat Federal Reserve malam nanti. Rabu (27/7), kurs rupiah spot ditutup pada Rp 15.010 per dolar AS.

Rupiah melemah 0,11% jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin pada Rp 14.993 per dolar AS. Pelemahan nilai tukar rupiah hari ini beriringan dengan pergerakan mata uang Asia. 

Peso Filipina memimpin pelemahan terhadap the greenback sebesar 0,7%. Pelemahan peso diikuti oleh won, baht, rupee, rupiah, ringgit, dolar Taiwan, yen, dan dolar Hong Kong. Sementara yuan dan dolar Singapura masih kokoh menguat terhadap dolar AS.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,39% ke 6.898 Hingga Tutup Pasar Rabu (27/7), Sektor Energi Jawara

Di sisi lain, indeks dolar sebenarnya tidak menunjukkan penguatan besar setelah kemarin kembali bergerak di atas 107. Indeks yang menunjukkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ini berada di 107,04 pada Rabu sore, melemah tipis dari posisi 107,19 di perdagangan kemarin.

Bank sentral AS diperkirakan akan mengerek suku bunga acuan Fed Funds Rate 75 basis points (bps) pada bulan ini. Kenaikan suku bunga acuan AS berpotensi menekan pergerakan mata uang Asia.

Pekan lalu, Bank Indonesia memberi sinyal tidak terburu-buru menaikkan suku bunga acuan.

JPMorgan Asset Management menilai, obligasi Indonesia dan Malaysia masih menarik dengan fundamental kuat. JPMorgan menilai, investor kembali fokus pada fundamental di tengah aksi jual surat utang negara dan US Treasury.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×