Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah belum bisa lepas dari bayang-bayang pelemahan terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg, kurs spot rupiah terkoreksi 0,15% ke level Rp 14.277 per dollar AS pada Selasa (6/8).
Sedangkan kurs tengah rupiah di Bank Indonesia melemah 0,79% ke level Rp 14.344 per dollar AS.
Baca Juga: DPK melandai, bank berburu dana anrorganik
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menyampaikan, pelemahan rupiah kali ini masih sangat dipengaruhi oleh aksi devaluasi yuan yang dilakukan oleh China. Saat ini mata uang yuan sudah menembus level CNY 7,02 per dollar AS atau level terendah sepanjang tahun 2019.
“Devaluasi yuan dikhawatirkan membuat perang dagang AS-China berkembang jadi currency war,” kata dia.
Di sisi lain, belum ada sentimen positif dari dalam negeri yang bisa menopang pergerakan rupiah. Ini mengingat pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapai 5,05% di kuartal II-2019. Hasil tersebut jelas kurang memuaskan bagi para pelaku pasar.
Baca Juga: Rupiah melemah karena perang mata uang, simak prediksinya untuk besok
Kendati demikian, Reny menilai pelemahan rupiah untuk hari ini masih dalam tahap yang wajar. Menurutnya, masih ada beberapa mata uang negara lain yang terkoreksi lebih dalam dibandingkan rupiah sepanjang hari ini. Misalnya won Korea dan rupee India.
“Intervensi BI di pasar juga membuat pelemahan rupiah masih di bawah 1% pada hari ini,” ujar Reny.
Reny memperkirakan, efek meningkatnya tensi perang dagang masih akan membebani rupiah pada perdagangan Rabu (7/8). Maka dari itu, ia memprediksi pada esok hari rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.250—Rp 14.340 per dollar AS.
Baca Juga: Meski pasar obligasi tertekan, tapi investor masih berminat lelang sukuk negara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News