Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di awal semester kedua 2022. Kurs rupiah Jisdor melemah 0,03% ke Rp 14.960 per dolar AS pada Senin (4/7).
Sedangkan kurs rupiah spot ditutup pada Rp 14.972 per dolar AS pada Senin (4/7), melemah 0,19% ketimbang akhir pekan lalu.
Ini adalah posisi rupiah paling lemah sejak awal Mei 2020 atau dalam 26 bulan terakhir. Rupiah tercatat melemah 4,97% sejak awal tahun.
Baca Juga: IHSG Tumbang 2,28% ke 6.639 Pada Senin (4/7)
Bloomberg Economics memperkirakan Bank Indonesia (BI) baru akan mengerek suku bunga acuan pada rapat bulan September, setelah kenaikan rasio pencadangan yang berlaku 1 September.
"Inflasi inti di bulan Juni masih berada di bawah titik tengah target 2%-4% inflasi total sehingga memberi ruang bagi BI untuk menahan suku bunga pada Juli," kata Tamara Henderon dari Bloomber Economics dalam catatan, Jumat lalu.
Baca Juga: Waspadai Laju Inflasi, Investor Disarankan Wait and See atau Cermati Saham-saham Ini
Pelemahan kurs rupiah hari ini sejalan dengan pelemahan bat, ringgit, yen, dolar Singapura dan dolar Hong Kong. Sementara dolar Taiwan, yuan, rupee, won, dan peso menguat terhadap the greenback.
Di sisi lain, indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia sore ini berada di 105,12. Indeks dolar melemah tipis dari 105,14 pada Jumat lalu, tapi menguat dari posisi 103,94 dalam sepekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News