kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurs Rupiah Diperkirakan Melemah Pada Perdagangan Selasa (17/5)


Senin, 16 Mei 2022 / 17:09 WIB
Kurs Rupiah Diperkirakan Melemah Pada Perdagangan Selasa (17/5)
ILUSTRASI. Kurs rupiah pada perdagangan Senin (16/5) ditutup melemah 0,57% ke di level Rp 14.697 per dolar AS.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (17/5). Faktor eksternal masih akan membuntuti pergerakan rupiah. Pasar akan merespons rilis data penjualan ritel AS. 

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah pada perdagangan Senin (16/5) ditutup melemah 0,57% ke di level Rp 14.697 per dolar AS.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mengatakan rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan penuh tekanan. Rupiah telah melemah dalam lima hari beruntun. 

Baca Juga: Dolar Bertengger di Level Tertinggi Dua Dekade Karena Pelemahan Data China

"Sentimen suku bunga The Fed yang agresif dan potensi prospek kenaikan rate ke depan pun masih agresif membuat dolar AS diuntungkan. Tidak hanya rupiah yang melemah, mata uang dunia lainnya pun mengalami pelemahan," ujar Nanang kepada Kontan.co.id, Senin (16/5). 

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan rupiah masih akan melemah pada perdagangan besok. Pelemahan rupiah disebabkan oleh ekspektasi suku bunga the Fed dan resesi serta data inflasi di Indonesia belakang ini juga meningkat. 

"Sentimen masih negatif dan investor cenderung flight to safety USD. Data cadangan devisa terakhir Indonesia juga terjadi penurunan yang menekan rupiah," tutur Lukman. 

Baca Juga: Momentum Lebaran Kerek Permintaan Ritel Emas

Nanang mengatakan dolar masih mendapatkan keuntungan dari pasar karena keyakinan yang muncul setelah otoritas setempat melalui Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan langkah bank sentral yang menaikkan suku bunga tidak akan mengganggu proses pemulihan dan pertumbuhan ekonomi AS saat ini, karena muncul kekhawatiran kenaikan suku bunga yang agresif ini akan menyebabkan ekonomi AS resesi.

Pertumbuhan penjualan ritel AS diperkirakan naik dari 0,5% ke 1,1%. Untuk dalam negeri ada data ekonomi Neraca Perdagangan yang diperkirakan defisit dari US$ 4,35 miliar ke US$ 3,25 miliar.

Nanang mengatakan sementara pada perdagangan hari ini market Indonesia libur dan market global masih dipengaruhi penguatan dolar dan suku bunga. Apalagi rilis data China yang tidak begitu baik di antaranya penjualan ritel, produksi industri, dan tingkat pengangguran.

Baca Juga: Tak Berdaya, Rupiah Spot Ditutup Anjlok ke Rp 14.697 Per Dolar AS Hari Ini (16/5)

Lukman mengatakan hari ini pasar juga masih berburu dolar. Sentimen risk aversion atau menghindari risiko di bursa global masih mendominasi.

Nanang memproyeksikan rupiah masih akan melemah dengan rentang harga Rp 14.580 per dolar AS-Rp 14.650 per dolar AS pada Selasa (167/5). Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di Rp 14.600 per dolar AS-Rp 14.750 per dolar AS pada esok hari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×