kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.754   6,00   0,04%
  • IDX 7.465   -14,67   -0,20%
  • KOMPAS100 1.154   -0,52   -0,05%
  • LQ45 915   1,16   0,13%
  • ISSI 226   -1,02   -0,45%
  • IDX30 472   1,60   0,34%
  • IDXHIDIV20 569   1,93   0,34%
  • IDX80 132   0,17   0,13%
  • IDXV30 140   1,00   0,72%
  • IDXQ30 157   0,29   0,18%

Kurs Rupiah Berpotensi Sideways, Cenderung Melemah pada Selasa (31/1)


Senin, 30 Januari 2023 / 18:22 WIB
Kurs Rupiah Berpotensi Sideways, Cenderung Melemah pada Selasa (31/1)
ILUSTRASI. Rupiah berpotensi bergerak sideways cenderung melemah pada perdagangan Selasa (31/1)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi bergerak sideways cenderung melemah pada perdagangan Selasa (31/1). Sentimen penggeraknya berasal dari dalam negeri dan luar negeri.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah cenderung bergerak sideways menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan berlangsung pada 31 Januari-1 Februari 2022. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75%.

Meskipun kenaikannya diperkirakan hanya 25 bps, pelaku pasar masih mencermati sinyal dari The Fed terkait arah kebijakan suku bunganya tahun ini. 

Apalagi, bank sentral Kanada sudah memberikan sinyal untuk mempertahankan tingkat suku bunga setelah kenaikan suku bunga acuannya di bulan Januari, mempertimbangkan potensi penurunan inflasi dan perlambatan ekonomi.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah Tipis ke Rp 14.979 Per Dolar AS Pada Senin (30/1)

Selain The Fed, pasar juga akan mencermati keputusan bank sentral Eropa (ECB) yang berpotensi menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps. 

"Sikap yang lebih hawkish dari ECB relatif terhadap The Fed berpotensi mendorong pelemahan dolar AS dan juga sebaliknya," kata Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (30/1).

Sementara itu, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana memprediksi, rupiah akan melemah relatif tipis. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal IV-2022 yang sebesar 2,9% (lebih tinggi dari prediksi konsensus 2,6%) berpotensi mendorong indeks dolar AS terapresiasi pada penutupan Senin (30/1).

Meskipun begitu, ada sentimen positif dari dalam negeri yang berpotensi menjadi penopang rupiah, yakni langkah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menaikkan bunga penjaminan simpanan valas sebesar 25 bps menjadi 2%. "Hal ini akan mendorong devisa hasil ekspor atau simpanan domestik dalam bentuk valas akan lebih banyak," ucap Fikri.

Fikri memprediksi, rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 14.900-Rp 15.100 per dolar AS pada Selasa (31/1). Sementara Josua memperkirakan kisaran pergerakan rupiah berada di Rp 14.925-Rp 15.025.

Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat 0,1% ke Rp 14.971 per Dolar AS, Senin (30/1) Siang

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 0,11% ke Rp 14.970 pada Senin (30/1). 

Sedangkan di kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.979 per dolar AS, melemah tipis 0,01% dibanding Jumat (27/1) yang berada lada level Rp 14.978 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×