Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat menguat hingga ke Rp 15.671 per dolar Amerika Serikat (AS), kurs rupiah di pasar spot masih tercatat paling perkasa di Asia. Rabu (14/8) pukul 11.42 WIB, kurs rupiah spot menguat 0,82% ke Rp 15.702 per dolar AS.
Ini adalah posisi paling kuat kurs rupiah terhadap dolar AS sejak 22 Maret 2024 atau hampir lima bulan terakhir.
Penguatan rupiah terjadi di tengah pelemahan dolar AS. Kemarin, indeks dolar menyentuh 102,6 yang merupakan level paling rendah sejak pertengahan Januari atau dalam enam bulan terakhir. Pelemahan dolar AS ini menjadi peluang bagi penguatan mata uang emerging markets, termasuk rupiah.
Indeks dolar siang ini berbali menguat tipis ke 102,65. Sementara dolar Selandia Baru tertekan setelah Reserve Bank of New Zealand memangkas suku bunga untuk pertama kali dalam lebih dari empat tahun terakhir.
Baca Juga: Cermati Sentimen Penggerak Rupiah Hari Ini, Rabu (14/8)
"Hati-hati pada outlook rupiah mengingat volatilitas tinggi ketika data inflasi AS bisa mengubah potensi penurunan suku bunga," ungkap MUFG dalam catatan yang dikutip Bloomberg.
Barclays sebelumnya memperkirakan bahwa Bank Indonesia (BI) tahun ini akan menurunkan suku bunga total 75 basis points (bps). Penurunan pertama diprediksikan pada September, ketika ada kejelasan prospek penurunan bunga Federal Reserve AS.
Penguatan dolar AS siang ini turut mengubah pergerakan mata uang Asia. Mata uang Asia yang tadi pagi kompak menguat, kini terpecah belah.
Rupiah masih memimpin penguatan. Selain rupiah, penguatan juga terjadi pada dolar Taiwan, ringgit Malaysia, won Korea, rupee India, yuan China, dan baht Thailand.
Sementara yen Jepang, peso Filipina, dolar Singapura, dan dolar Hong Kong melemah terhadap the greeback. Tetapi pelemahan keempat mata uang ini hanya kurang dari 0,1%.
Selanjutnya: Penerimaan Tak Seindah Tahun Lalu, Penarikan Utang Baru Naik 36,6% Hingga Juli 2024
Menarik Dibaca: Wanita Wajib Tahu Cara Mencegah Kanker Serviks Berikut Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News