CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Kurs dollar AS terendah dalam 11 bulan


Jumat, 21 Juli 2017 / 12:51 WIB
Kurs dollar AS terendah dalam 11 bulan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Pemeriksaan atas transaksi bisnis Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump oleh Departemen Kehakiman AS membawa pengaruh buruk bagi mata uang Negeri Paman Sam ini. Angka indeks dollar yang merupakan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia mencapai angka terendah dalam 11 bulan terakhir, tepatnya sejak 19 Agustus 2016.

Pada Jumat (21/7) pukul 12.14 WIB, angka indeks dollar berada di 94,286 turun tipis ketimbang kemarin di level 94,306. Level tertinggi indeks dollar dalam setahun terakhir ada di posisi 103,30 pada 28 Desember 2016.

Beberapa pemberat bagi nilai tukar dollar AS misalnya pemeriksaan atas transaksi bisnis Trump. Departemen Kehakiman AS menunjuk Special Counsel Robert Mueller untuk memeriksa transaksi bisnis Trump, sebagai bagian dari pemeriksaan kabar kerja sama Trump dengan Rusia.

Penunjukan mantan Direktur FBI ini memang telah dilakukan sebulan lalu. Nah, pemeriksaan Mueller melebar hingga transaksi bisnis yang dilakukan oleh menantu Trump, Jared Kushner dan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.

"Hal ini memberi sinyal bahwa tidak akan terjadi apa pun di AS dalam waktu dekat. Inilah yang tercermin pada dollar," kata Robert Sinche, chief global strategist Amherst Pierpont kepada CNBC.

Sedangkan Marc Chandler, head of fixed income strategy Brown Brothers Harriman mengatakan, sudah tidak ada level resistance bagi dollar. "Sebenarnya tidak ada hal besar yang terjadi di AS, tapi tidak ada hal positif juga yang muncul," kata dia.

Selain itu, nilai tukar the greenback pun tertekan oleh anggapan pasar bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve akan melambatkan laju kenaikan suku bunga. Indikasinya adalah, pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen pekan lalu bahwa inflasi AS masih rendah, dan kenaikan suku bunga tidak akan terlalu cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×