kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kurangi porsi impor, Kalbe Farma genjot produk berbahan alami


Rabu, 30 Mei 2018 / 21:51 WIB
Kurangi porsi impor, Kalbe Farma genjot produk berbahan alami
ILUSTRASI. Diskusi kesehatan oleh Kalbe Farma


Reporter: Willem Kurniawan | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui brand H2 Health and Happiness meluncurkan tiga produk anyar. Peluncurkan produk baru yang lebih bersifat pencegahan ini, sebagai salah satu strategi perusahaan untuk mengurangi ketergantungan pada produk dengan bahan baku impor.

Produk yang baru meluncurkan tersebut adalah H2 Genetron Kapsul, H2 Genetron Tepung, dan H2 Zativa. Deputy Director Corporate Business Development, FX Widiyatmo mengatakan, Kalbe melalui produk H2 Health and Happiness berkomitmen meningkatkan kesehatan masyarakat, melalui inovasi-inovasi produk yang dimiliki untuk mencegah penyakit yang berkembang di masyarakat akibat gaya hidup kurang baik.

Menurut Widiyatmo, meski pasar tidak stabil, namun market sekarang lebih cenderung pada produk-produk yang lebih bersifat pencegahan dan alami, dibandingkan dengan pengobatan. Potensinya sangat besar di Indonesia, apalagi dengan tren back to nature.

“Jadi kami bukan mengurangi target penjualan. Kami shift, melakukan perpindahan fokus yang tadinya hanya pengobatan, tapi sekarang juga fokus pada produk bersifat preventif, sehingga pertumbuhan pendapatan tetap bagus,” kata Widiyatmo, Rabu (30/5).

Berbeda dengan produk pengobatan yang bahan bakunya impor dan selalu terpengaruh dengan pelemahan rupiah, bahan yang digunakan untuk produk pencegahan (H2 Health and Happiness) adalah bahan baku alami dari dalam negeri. Dengan strategi ini, dalam jangka panjang bisa mengimbangi porsi impor bahan baku untuk produk pengobatan.

Namun, Widiyatmo belum bisa mengungkapkan target pendapatan tahun ini. Yang jelas, katanya, perusahaan berharap kinerja tahun ini bisa melebihi pencapaian tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan KLBF 2017, perusahaan mengantongi pendapatan sebesar Rp 20,18 triliun, tumbuh tipis 4,18% dibandingkan 2016. Sedangkan, hingga kuartal I-2108, KLBF membukukan pendapatan sebesar Rp 5,01 triliun, tumbuh 2,38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×