kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.642   -34,98   -0,40%
  • KOMPAS100 1.189   -1,06   -0,09%
  • LQ45 856   3,14   0,37%
  • ISSI 308   -2,52   -0,81%
  • IDX30 441   3,07   0,70%
  • IDXHIDIV20 512   5,61   1,11%
  • IDX80 134   0,06   0,04%
  • IDXV30 138   -0,52   -0,38%
  • IDXQ30 141   1,37   0,98%

Kurang laku, global bond LPKR batal terbit


Senin, 15 Februari 2016 / 20:37 WIB
Kurang laku, global bond LPKR batal terbit


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Emiten properti, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membatalkan rencana penerbitan surat utang atau obligasi global (global bond) untuk memperpanjang utang obligasi.

Alasannya, permintaan untuk penawaran obligasi tersebut tidak mencapai nominal minimum yang diinginkan sebesar US$ 200 juta.

Meskipun pembatalan tersebut akan menghambat ekpansi perseroan dalam mengembangkan rumah sakit, Lembaga pemeringkat Moody's Investor Service menilai pembatalan rencana tersebut cukup positif bagi LPKR.

Pasalnya, pembatalan penerbitan obligasi itu akan akan memperbaiki rasio utang terhadap EBITDA perseroan dan rasio cakupan bunga akan membaik.

"Kami percaya, mengurangi tekanan keuangan lebih penting saat ini ditengah perlambatan iklim usaha saat ini dibanding melanjutkan ekspansi," kata Jacintha Poh, Assistant Vice President Moody's dalam riset yang diterima KONTAN, Senin (15/2).

Januari lalu, LPKR mengumumkan akan merilis obligasi US$ 100 juta yang sebagian besar dananya untuk mendanai pembangunan rumahsakit baru, serta melakukan penawaran pertukaran atau exchange over atas atas utang obligasi perseroan yang akan jatuh tempo pada tahun 2019 sebesar US$ 250 juta.

Dengan asumsi perseroan bisa mengantongi marketing sales atau pra penjualan sekitar Rp 4,2 triliun dan penjualan aset sekitar Rp 2 triliun hingga akhir 2016, Jacintha memprediksi rasio utang terhadap EBITDA LPKR mencapai 3,3 kali.

Sedangkan rasio EBITDA terhadap beban bunga menjadi 2,5 kali.

Moody's beramsumsi penjualan aset mencapai Rp 2 triliun karena LPKR telah mengumumkan penjualan dua aset ke perusahaan Dana Investasi Real Estate (DIRE) yang berbasis di Singapura yakni Lippo Malls Indonesi Retail Trust (LMIRT) dan satu aset ke First REal Estate Investrment Trust (FREIT).

LPKR telah mendatangani perjanjian penjualan Lippo Mall Kuta sebesar Rp 800 miliar dan penjualan dua aset yang terintegrasi yakn Lippo Plaza Jogya dan Siloam Hospitals Yogyakarta senilai Rp 900 miliar.

Meskipun LPKR batal memperpanjang tenor surat utangnya menjadi jatuh tempo pada 2023, Jacintha menilai perseroan tidak akan tertekan utang jatuh tempo dalam waktu dekat karena sebagian besar utang justru jatuh tempo pada Mei 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×