Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mematok kupon atau imbalan surat utang berkisar 7,45% hingga 8,85%. Perusahaan berencana menawarkan Obligasi I senilai Rp 2,5 triliun. Selain itu, perseroan melakukan penawaran umum sukuk ijarah I dengan jumlah maksimal Rp 500 miliar.
Direktur Utama Angkasa Pura I menjelaskan, obligasi diterbitkan dalam tiga seri. Seri A dengan tingkat bunga sebesar 7,45%-8,20% per tahun dengan jangka waktu lima tahun. Seri B dengan tingkat bunga 7,95%-8,70% per tahun dengan tenor tujuh tahun. Lalu, seri C yang ditawarkan dengan tingkat bunga sebesar 8,1%-8,85% per tahun berjangka waktu 10 tahun.
Sementara, sukuk ijarah I juga akan diterbitkan dalam tiga seri. Seri A memiliki jangka waktu lima tahun dengan indikasi tingkat bagi hasil sukuk ijarah sebesar 7,45%-8,20% per tahun. Kemudian, Seri B dengan indikasi tingkat bagi hasil sukuk ijarah sebesar 7,95%-8,70% per tahun, dan Seri C sebesar 8,10%-8,85% per tahun.
Nantinya, 75% dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah ini digunakan untuk pengembangan lima bandara, yaitu Bandara Baru Yogyakarta, Bandara Ahmad Yani, Bandara Syamsudin Noor, Bandara Juanda, dan Bandara Hasanuddin.
Sementara. sisa 25% akan digunakan untuk investasi rutin, seperti pemeliharaan keamanan dan peralatan, renovasi, promosi, dan lain-lain. Perkiraan totalnya Rp 1 triliun hingga 1,5 triliun.
"Investasi rutin kami lebih kepada perbaikan ruangan yang ada di bandara, ganti peralatan, bangunan parkir, dan lain-lain. Adapun kami melakukan investasi yang lebih fokus ke value added, yaitu upgrade wifi di bandara," kata Direktur Angkasa Pura I M Asrori.
Technical Director AP I Polana B. Pramesti menyatakan, kelima bandara yang akan dibangun oleh AP 1 ditargetkan selesai pada 2019 atas perintah Presiden Jokowi. Total nilai investasi untuk kelimanya sekitar Rp 39 triliun.
Polana mengatakan, investasi terbesar adalah pada proyek bandara di Surabaya dan Jogja. ”Paling besar investasi di surabaya. Totalnya sekitar Rp 9 triliun, sama dengan bandara di Yogyakarta Rp 9 triliun,” ujarnya.
Kedua surat utang tersebut telah mendapatkan peringkat idAAA dan idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). AP I telah menunjuk PT Bahana Securities, PT BCA Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News