kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuartal III-2019, emiten rumahsakit capai pertumbuhan EBITDA dua digit


Jumat, 15 November 2019 / 18:14 WIB
Kuartal III-2019, emiten rumahsakit capai pertumbuhan EBITDA dua digit
ILUSTRASI. MITRA KELUARGA.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelolaan rumahsakit mencatatkan pertumbuhan Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) dua digit hingga kuartal III-2019. 

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) misalnya, hingga kuartal III 2019 perusahaan mencatatkan pertumbuhan 18,7%. Hingga akhir tahun 2019 perusahaan memprediksi pertumbuhan EBITDA sebesar 18% hingga 19%. 

Selain itu, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) hingga kuartal III 2019 juga mencatatkan pertumbuhan EBITDA hingga dua digit, sebesar 39,8%. 

Pertumbuhan EBITDA mencapai dua digit tidak lepas dari kinerja emiten rumahsakit yang membaik sepanjang 2019. MIKA misalnya, sejauh ini mencatatkan peningkatan pendapatan hingga Rp 17,23% year on year (yoy) menjadi Rp 2,38 triliun. 

Baca Juga: Hingga akhir 2019, Mitra Keluarga (MIKA) optimistis EBITDA tumbuh dua digit

Adapun pertumbuhan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 9,45% yoy menjadi Rp 532,79 miliar. 

Di sisi lain, HEAL juga mencatatkan kinerja yang tidak buruk. HEAL mencatatkan pendapat Rp 2,68 triliun naik 17,46%  dari sebelumnya Rp 2,28 triliun. Sementara Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat tumbuh signifikan hingga 63,29% yoy menjadi Rp 161,95 miliar dari sebelumnya Rp 264,45 triliun. 

Melihat kinerja hingga semester III-2019, Analis Oso Sekuritas Soekarno Alatas melihat prospek emiten rumahsakit ke depannya masih bagus. 

"Salah satu sentimen positif yaitu anggaran BPJS bisa kembali meningkat di tahun mendatang," kata Sukarno ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (15/11). 

Berdasar pengamatan Soekarno, untuk saat ini emiten rumahsakit yang masih layak dikoleksi adalah MIKA dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO). Selain kinerjanya yang masih bertumbuh, secara valuasi sahamnya masih rendah dibandingkan rata-rata industrinya.  

Saat ini, Soekarno menyarankan bagi investor untuk menunggu terlebih dahulu mengingat harganya sudah naik tinggi. 

Berdasarkan  RTI, hingga penutupan pasar per Jumat (15/11) harga saham MIKA mencapai level Rp 2.660, harga saham SILO berada pada level  Rp 6.925. 

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat sejauh ini kinerja emiten rumahsakit masih baik. Ke depannya, ia melihat emiten rumahsakit memiliki prospek mengingat Sumber Daya Manusia (SDM),termasuk di dalamnya kesehatan, menjadi salah satu fokus pemerintah. Nico juga beranggapan kenaikan iuran BPJS menjadi sentimen positif bagi emiten rumahsakit. 

"Cashflow dari rumahsakit juga akan terjaga," katanya. 

Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) optimistis laba akhir tahun melebihi target

Menurut Nico, sejauh ini ada beberapa emiten rumahsakit yang menarik untuk dikoleksi seperti SILO, MIKA, dan HEAL. NICO menyarankan target harga untuk Buy SILO Rp 7.650, HEAL Rp 4500, MIKA Rp 2.750. 

Sementara itu, saham laboratorium klinik PRDA sebagai emiten yang menopang rumahsakit juga menarik, sehingga Nico menyarankan untuk buy dengan target harga Rp 4.650. 

Asal tahu saja, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) mencatatkan kinerja yang positif hingga kuartal III 2019. Pendapatan PRDA hingga kuartal III 2019 bertumbuh 10,94% yoy menjadi Rp 1,23 triliun. Laba bersih perusahaan juga ikut terkerek 13,60% yoy menjadi Rp 120,97 miliar.    

Pertumbuhan EBITDA tahun ini dibidik sama dengan capaian tahun 2018,yakni 16,08%. Sejauh ini, perusahaan telah mencatatkan pertumbuhan EBITDA sebesar 13,07% yoy, menjadi Rp 188,78 miliar dari sebelumnya Rp 166,02 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×