Reporter: Namira Daufina | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) bangkit setelah terpangkas kemarin. Meski, bayang-bayang pelemahan jangka pendek masih mengintai, mengingat posisi ringgit Malaysia yang terus menguat di hadapan dollar AS.
Mengutip Bloomberg, Kamis (31/3) pukul 14.38 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Juni 2016 di Malaysia Derivative Exchange naik 0,87% dibandingkan hari sebelumnya ke level RM 2.769 atau setara US$ 707,73 per metrik ton.
Dengan kenaikan ini, harga minyak sawit sudah melesat 8,24% sepanjang kuartal I-2016. Kenaikan ini memperpanjang reli harga minyak sawit selama empat kuartal berturut-turut.
Sandeep Bajoria, CEO Sunvin Group mengatakan, CPO kembali bangkit lantaran sebelumnya sudah turun signifikan. "Tapi, harga CPO masih dibayangi pelemahan akibat penurunan harga minyak mentah dunia dan penguatan ringgit Malaysia," ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Kamis (31/3).
Meski demikian, faktor fundamental masih mendukung prospek harga CPO ke depan. Sebab, produksi CPO yang masih akan tergerus akibat efek El Nino dan permintaan terjaga di pasar global. “Hingga pertengahan tahun ini, harga berpeluang menyentuh RM 3.050 per metrik ton,” proyeksi Bajoria.
Ia menyebut, India akan mulai melakukan restock pada pertengahan April 2016 hingga jelang Ramadhan nanti.
Permintaan di pasar global sudah terlihat menguat. Ini tercermin dari data Intertek yang menyebutkan ekspor Malaysia periode 1- 20 Maret 2016 naik 24,6% menjadi 1,17 juta ton dibanding periode yang sama bulan sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News