Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Soho Global Health Tbk membukukan kinerja yang positif sepanjang tiga bulan pertama tahun 2022 ini. Emiten dengan kode saham SOHO itu kompak mencetak pertumbuhan hingga dua digit baik dari sisi top line maupun bottom line.
Mengutip laporan keuangannya, pendapatan bersih SOHO terkerek 13,06% secara tahunan atawa year on year (yoy) menjadi Rp 1,83 triliun. Asal tahu saja, pada periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan bersih SOHO dibukukan Rp 1,62 triliun.
Dilihat dari segmennya, pendapatan dari distribusi masih mendominasi dengan kontribusinya yang mencapai Rp 1,43 triliun. Adapun perolehan itu juga meningkat 15,77% yoy dari Rp 1,24 triliun.
Sementara itu, segmen kesehatan konsumen berkontribusi hingga Rp 169,30 miliar. Disusul dengan segmen produk profesional yang tercatat Rp 139,34 miliar.
Baca Juga: Ada Potensi Disrupsi Pasokan Bahan Baku, Begini Siasat Emiten Farmasi
Sementara itu, segmen alliance dan segmen lainnya masing-masing berkontribusi hingga Rp 28,66 miliar dan Rp 63,84 miliar.
Pertumbuhan dari sisi top line itu mampu mengimbangi beban-beban yang sebenarnya juga meningkat. Dus, bottom line SOHO tetap bertumbuh di kuartal I 2022 ini. Tercatat, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 144,39 miliar. Perolehan itu meningkat 10,27% apabila dibandingkan dengan laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp 130,94 miliar.
Asal tahu saja, beban pokok pendapatan SOHO terkerek 15,19% yoy menjadi Rp 1,43 triliun dari sebelumnya Rp 1,24 triliun. Selain itu, beban penjualannya membesar 4,30% yoy menjadi Rp 178,63 miliar, serta beban umum dan administrasi yang naik 12,16% yoy menjadi Rp 36,44 miliar.
Sekadar informasi, total aset yang dimiliki SOHO mencapai Rp 4,51 triliun di kuartal I 2022 ini. Jumlah tersebut meningkat 12,20% apabila dibandingkan dengan akhir Desember 2021.
Baca Juga: Soho Global (SOHO) membagikan dividen interim 2021 total Rp 250 miliar
Sementara itu, total liabilitasnya tercatat Rp 2,15 triliun atau naik 19,08% dan total ekuitasnya meningkat 6,55% yoy menjadi Rp 2,32 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News