Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Cipta Wahyana
JAKARTA. Kuartal pertama di tahun Kambing Kayu ini memberikan angin segar bagi PT Pemeringkat Efek Indonesia alias Pefindo. Lihat saja, di triwulan pertama kemarin, perusahaan ini memperoleh mandat untuk memeringkat surat utang sebesar Rp 22,275 triliun. Angka ini melonjak 46,03% (yoy) ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di level Rp 15,25 triliun.
Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra menjelaskan, peningkatan signifikan tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Yang pertama, realisasi rencana-rencana obligasi yang sempat tertunda di tahun 2014 yang merupakan tahun politik. Beberapa perusahaan sempat mengambil posisi wait and see untuk menerbitkan dan memeringkatkan obligasi. Sebab, selain iklim politik Indonesia sempat panas, suku bunga acuan alias BI rate sempat terkerek tipis. Di luar itu, harga Bahan Bakar Minyak juga naik.
"Kedua, ada kebutuhan pembiayaan investasi. Perusahaan juga memiliki keperluan refinancing obligasi yang akan jatuh tempo," tuturnya kepada KONTAN, Jumat (15/5). Hingga akhir tahun nanti, Salyadi berharap, Pefindo dapat memperoleh mandat sebesar Rp 50 triliun. Jika harapan tersebut terwujud, berarti perolehan mandat Pefindo melonjak 42,85% dibanding perolehan tahun 2014 yang berkisar Rp 35 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News