Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kenaikan laba besih sebesar 9,3% dari Rp 4,3 triliun menjadi Rp 4,7 triliun di kuartal I-2014. Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya pendapatan bersih ASII sebesar 7% menjadi Rp 49,8 triliun.
Kali ini, komoditas menjadi penolong kinerja perseroan. Dari enam lini bisnis Grup Astra, hanya tiga divisi yang mengalami peningkatan. Kedua bidang itu berkaitan dengan komoditas, yakni alat berat dan pertambangan serta agribisnis.
Laba bersih divisi alat berat dan pertambangan naik 39% menjadi Rp 959 miliar di sepanjang Januari-Maret 2014. Dari divisi alat berat, PT United Tractors Tbk (UNTR) menorehkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 40% menjadi Rp 1,6 triliun.
Selanjutnya, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) berhasil membukukan kenaikna laba bersih sebesar 120% menjadi Rp 625 miliar. Peningkatan yang signifikan ini ditopang dari meningkatnya harga rata-rata CPO sebesar 38% ke level Rp 8.949 per kilogram (kg).
Kinerja positif juga disumbang dari divisi teknologi dan informasi yang meningkat 26% menjadi Rp 26 miliar. Adapun, kinerja segmen ototmotif yang menjadi tumpuan ASII merosot. Laba bersih divisi otomotif susut 5% menjadi Rp 2 triliun.
“Persaingan harga di pasar mobil telah mengurangi penghasilan di sektor otomotif Astra, meskipun volume penjualan meningkat," ujar Prijono Sugiarto, Presiden Direktur ASII, dalam pernyataan resminya, Senin (28/4).
Selanjutnya, pada divisi keuangan juga melandai hingga 5% menjadi Rp 981 miliar. Hal ini disebabkan, kontribusi Federal International Finance, PermataBank dan Astra Credit Companies sedikit berkurang akibat penurunan kontribusi Asuransi Astra Buana.
Terakhir, divisi infrastruktur dan logistik juga mengalami penurunan, yakni sebesar 30% menjadi Rp 87 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News