kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KSEI: Total single investor identification (SID) capai 1,7 juta investor per 13 Maret


Kamis, 14 Maret 2019 / 19:14 WIB
KSEI: Total single investor identification (SID) capai 1,7 juta investor per 13 Maret


Reporter: Aloysius Brama | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Friderica Widya Saridewi mengungkapkan, per 13 Maret 2019 total single investor identification (SID) yang tercatat mencapai angka 1,7 juta investor.

Jumlah tersebut naik sebesar 5,6% dari bulan Februari 2019. Sebelumnya berdasarkan data yang diterima Kontan, jumlah SID pada KSEI mencapai 1,61 juta investor.

Dari jumlah tersebut, KSEI telah mengumpulkan total aset sebesar Rp 4.290 triliun. Asal tahu saja, total kapitalisasi investasi yang beredar di bursa mencapai Rp 7 ribu triliun.

"Jadi kurang lebih ada 60% yang tercatat di KSEI", papar Friderica dalam acara yang diselenggarakan oleh KSEI bertajuk Diskusi Ekonomi dan Politik 2019 yang diselenggarakan di Gedung Bursa Efek Indonesia Kamis (14/3).

Ke depan, KSEI sendiri masih akan mengejar target 2,5 juta investor di akhir tahun 2019 nanti. Untuk itu, KSEI telah melakukan beberapa langkah untuk dapat mencapai angka tersebut. Salah satunya dengan mengoptimalkan simplifikasi rekening efek (RE) dan rekening dana nasabah (RDN) yang sudah berjalan.

Simplifikasi tersebut melibatkan pihak lain seperti Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil di setiap daerah hingga industri perbankan. Dengan simplifikasi tersebut, waktu yang dibutuhkan untuk membuka rekening bagi investor baru akan terpangkas.

"Yang sebelumnya membutuhkan waktu hingga berjam-jam, harapannya nanti bisa selesai dalam waktu 30 menit saja", jelas Frederika ketika diwawancara Kontan.co.id.

Selain memangkas waktu yang dibutuhkan, simplifikasi tersebut juga akan menambah pihak perbankan yang terlibat dalam pembukaan RE dan RDN, termasuk jasa perbankan syariah.

"Semakin banyak bank yang kita ajak kerja sama, maka akses masyarakat terhadap investasi akan semakin terjangkau", tutup Frederika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×