Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memiliki rencana strategis untuk memperkuat penetrasi pasar modal lokal. KSEI ingin pemain saham domestik terus bertambah.
Salah satu caranya adalah, memudahkan para calon investor untuk membeli saham dari emiten yang sedang menggelar initial public offering (IPO). "Mendatang, kami ingin para investor bisa membeli saham IPO lewat ATM dengan menggunakan Kartu AKSes," imbuh Heri Sunaryadi, Direktur Utama KSEI, Selasa (19/8).
Alasannya sederhana. Selama ini, proses penjatahan mewajibkan calon investor mendatangi sekuritas yang membantu IPO emiten yang bersangkutan. Namun, sekuritas tersebut belum tentu memiliki cabang yang tersebar merata di seluruh Indonesia.
Kalau pun sudah memiliki kantor cabang, tapi kantor cabang tersebut masih sebatas di kota-kota tertentu yang menjadi pusat bisnis seperti Surabaya dan Medan. Keadaan geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan juga membuat investor kesulitan untuk mengakses pasar modal, dalam hal ini melalui kegiatan IPO.
"Jadi, nanti mereka enggak perlu jauh-jauh datang ke Jakarta atau Surabaya untuk investasi. Ongkos mereka datang kesini saja sudah bisa buat beli saham, kan," tutur Heri.
Bukan hanya melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) saja, tapi pemesanan saham IPO bisa dilakukan melalui seluruh sistem perbankan seperti internet banking. Bukan hanya itu, setelah memesan, investor bisa melakukan pengecekan apakah proses pemesanan sudah tuntas, jumlah saham yang masuk berapa, jumlah sisa sahamnya berapa dan sebagainya.
Namun, kabar gembira ini baru bisa diimplementasikan untuk beberapa waktu yang cukup lama. Sebab, setidaknya hingga tahun 2018 nanti KSEI masih akan mempersiapkan infrastruktur dasar untuk memperkuat seluruh penetrasi pasar modal tersebut.
Hingga tahun 2018, KSEI akan menyempurnakan sistem C-BEST, Single Investor ID (SID), dan jaringan perbankan seperti yang telah dilakukan antara KSEI dengan Bank Permata dan Bank Mandiri.
"Sekarang, kami persiapkan sistemnya dulu, nanti Kartu AKSes bisa menjadi kartu sakti bagi para investor untuk mengakses pasar modal," pungkas Heri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News