Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Otoritas pasar modal terus melakukan pengembangan sistem, khususnya terkait infrastruktur perdagangan. Salah satu sistem yang menjadi target pengembangan kali ini adalah Central Depository and Book Entry Settlement System (C-BEST) Next Generation (Next-G).
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menggandeng Nasdaq OMX sebagai vendor pengembangan C-BEST Next-G untuk meningkatkan kapasitas penyelesaian transaksi. Heri Sunaryadi, Direktur Utama KSEI mengatakan, pengembangan sistem ini dilakukan guna mengantisipasi peningkatan nilai kapitalisasi pasar, jumlah investor dan volume transaksi di pasar modal Indonesia pada masa mendatang.
Sistem C-BEST yang ada saat ini mengakomodir 3.000 penyelesaian transaksi efek per menit.
"C-BEST Next-G ditargetkan mampu menangani hingga tiga juta investor dengan kapasitas pemrosesan transaksi lebih dari enam kali lipat kapasitas sebelumnya," ujar Heri, Jumat (17/10).
Saat ini, kapsitas pemrosesan transaksi sekitar 20.000 penyelesaian transaksi per menit.Berdasarkan data yang dimiliki KSEI, pada 2013, total penyelesaian transaksi bursa melalui C-BEST sebesar 1,34 triliun unit dengan frekuensi mencapai 37,5 juta.
Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 1,05
triliun unit dengan frekuensi sebesar 29,9 juta. Peningkatan jumlah ini diprediksi akan terus berlanjut setiap tahun. Lebih lanjut, Heri menjelaskan, sistem C-BEST Next-G ini akan memudahkan KSEI melakukan penyelesaian transaksi lintas negara (cross border settlement).
"Ini juga upaya untuk mengantisipasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan," imbuhnya.
Persaingan pasar dipercaya akan lebih ketat. Dari beberapa tahapan pengembangan yang harus dilakukan, sistem C-BEST Next-G ini ditargetkan dapat selesai diimplementasikan pada Desember 2016 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News