Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YOrk. Harga kontrak emas dunia di New York tadi malam (3/3) melaju ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Mengutip data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 13.54 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik 2,2% menjadi US$ 1.350,30 per troy ounce di Comex, New York. Pada transaksi sebelumnya, harga emas sempat menyentuh level US$ 1.355 per troy ounce, yang merupakan level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 30 Oktober lalu.
Lompatan harga emas kembali terjadi seiring meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Kondisi itu yang lantas mengerek tingkat permintaan emas sebagai safe haven.
Asal tahu saja, kondisi geopolitik antara dua negara tetangga, Ukraina dan Rusia, semakin memanas. Pemerintah Ukraina mengatakan, pasukan Rusia saat ini mengontrol daerah strategis Crimea dan meminta agar awak kapal di dua kapal perang Ukraina menyerah. Meski demikian, armada laut Rusia Blackk Sea Fleet bilang, pihaknya tidak berencana menyerang instalasi militer Crimea.
Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Menteri Pertahanan Ukraina Maksim Prauta. Dia menjelaskan, Rusia memerintahkan agar awak kapal Ukraina untuk menyerahkan dalam hitungan jam atau menghadapi penyerbuan Rusia dan sehingga akan terjadi pengambilalihan kapal Ukraina dan awaknya.
"Sepertinya tingkat kepercayaan investor terhadap emas mulai kembali lagi. Kecemasan geopolitik dan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi AS dan sejumlah negara lain di dunia mendorong investor untuk memburu emas," papar Scott Gardner dari Verdmont Capital SA di Panama City.
Hal senada diungkapkan oleh Ole Hansen, commodity strategist Saxo Bank A/S. Dia bilang, kenaikan harga emas saat ini lebih disebabkan faktor perburuan safe haven. "Ada ketidakpastian di pasar, dan hal itu menyebabkan pelaku pasar memburu emas. Selain itu, adanya perlambatan aktivitas ekonomi juga mengerek emas," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News