kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.554   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.071   91,18   1,31%
  • KOMPAS100 1.027   14,71   1,45%
  • LQ45 799   12,24   1,55%
  • ISSI 222   2,14   0,97%
  • IDX30 416   7,62   1,86%
  • IDXHIDIV20 491   8,78   1,82%
  • IDX80 116   1,66   1,46%
  • IDXV30 117   0,98   0,84%
  • IDXQ30 136   2,13   1,59%

Krisis Eropa masih menyengat rupiah


Senin, 18 Juli 2011 / 10:36 WIB
Krisis Eropa masih menyengat rupiah
ILUSTRASI. Promo Yogya Supermarket 2-15 Oktober 2020. Dok: Instagram Yogya Group.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pergerakan mata uang rupiah pagi ini melemah. Dengan demikian, keoknya mata uang Garuda ini sudah terjadi selama dua hari berturut-turut. Rupanya, kembali memuncaknya kecemasan akan krisis Eropa membuat tingkat permintaan aset-aset dengan yield tinggi di emerging market mengalami penurunan.

Asal tahu saja, pagi ini, indeks MSCI Asia Pacific mengalami kemerosotan setelah Presiden bank sentral Eropa Jean-Claude Trichet mengatakan ECB tidak akan menerima jaminan obligasi dari negara-negara yang mengalami default. Terkait permasalahan ini, pimpinan Eropa akan menggelar pertemuan khusus pada 21 Juli mendatang yang akan membicarakan mengenai permasalahan krisis Eropa.

"Seperti mata uang Asia lainnya, rupiah melemah karena sentimen utang Eropa. Pelemahan ini hanya sementara saja karena berhubungan dengan Eropa. Sedangkan fundamental Indonesia relatif kuat," jelas Mika Martumpal, currency analyst PT Bank Commonwealth di Jakarta kepada Bloomberg.

Catatan saja, pada pukul 08.50, rupiah melemah 0,1% menjadi 8.556 per dollar. Sepanjang tahun ini, rupiah sudah menguat sebesar 4,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×