Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kredit PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjadi alasan kuat penurunan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) perusahaan. Sebab, proyek-proyek pelat merah yang didapat membuatnya berkiprah kuat pada laporan keuangan kuartal III-2017.
Laba bersih yang dibukukan perseroan pada akhir September 2017 sebesar Rp 15,07 triliun, tumbuh 25,4% dari periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini terutama dari sektor pinjaman untuk kredit korporasi sebesar 12% yoy menjadi Rp 236,1 triliun, dan kredit konsumer yang naik 21% yoy menjadi Rp 95,2 triliun.
Menurut analis Kresna Sekuritas, Daniel Panggabean, langkah Bank Mandiri yang fokus pada kredit korporasi dan konsumer merupakan langkah yang bagus. "Kredit korporasi mereka banyaknya ke BUMN, dan konsumer mereka punya pelanggan yang bagus dan menyebabkan nilai penjualan naik," jelas Daniel, Kamis (26/10).
Terbukti, realisasi NPL Bank Mandiri saat ini berada di level 3,75% atau membaik dari periode sama tahun lalu di 3,81%.
Atas kinerja tersebut, Daniel mengubah rekomendasinya dari semula hold menjadi buy, dengan target harga di Rp 6.750 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News