kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Kredit macet, laba BJTM mengkeret


Sabtu, 09 Februari 2013 / 06:17 WIB
Kredit macet, laba BJTM mengkeret
ILUSTRASI. Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan pemutakhiran data terpadu kesejahteraan sosial. KONtAN/Baihaki/21/9/2021


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Manajemen PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) tengah berjuang meningkatkan kinerja perusahaan tahun ini. Pasalnya, bank yang berdiri pada 17 Agustus 1961 ini mencetak kinerja kurang menggembirakan di tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan non audit tahun 2012, laba bersih Bank Jatim turun 10,69% dari Rp 860 miliar pada tahun 2011 menjadi Rp 768 miliar di 2012. Namun, pendapatan Bank Jatim naik tipis 4,26% menjadi Rp 2,8 triliun year on year (yoy).

Sekretaris Perusahaan Bank Jatim Revi Adiana Silawati memperkirakan, data laporan keuangan setelah audit akan sedikit lebih rendah dari laporan sebelum audit. Penurunan laba sendiri disebabkan tingkat non performing loan (NPL) yang tinggi dan kasus pembobolan bank melalui pengajuan kredit fiktif.

Guna meningkatkan kinerja, bank yang dipimpin Hadi Sukrianto ini akan melakukan sejumlah ekspansi dan perbaikan. Revi menjelaskan, ekspansi BJTM akan fokus meningkatkan pangsa pasar.

Rencananya, Bank Jatim akan menambah kantor cabang pembantu sebanyak 43 kantor dan 119 sub kantor cabang pembantu di tahun ini. Selanjutnya, perusahaan akan menambah 477 ATM dan 8 mobile cash dan ATM.

Bank Jatim baru memiliki 40 kantor cabang, satu kantor cabang syariah, 86 sub cabang syariah serta tiga kantor sub cabang syariah sampai akhir tahun lalu. Perusahaan ini telah mengoperasikan 368 mesin ATM dan satu unit ATM setor tunai.

Rencana lainnya, perusahaan ini juga fokus meningkatkan dana pihak ketiga dan penyaluran kredit masing-masing 23% dan 20%. Bank Jatim akan fokus pada penyaluran kredit mikro dibandingkan kredit korporasi. Porsinya, 80% untuk kredit usaha kecil dan menengah serta 20% kredit korporasi.

Revi menjelaskan, ekspansi kredit juga akan menggarap pembiayaan pembangunan fisik. Alasannya, margin kredit ini cukup tinggi dan sangat dibutuhkan banyak kontraktor di Jawa Timur.

Kinerja tumbuh

Dus, manajemen Bank Jatim yakin kinerja tahun ini akan tumbuh. Laba bersih Bank Jatim diharapkan bisa naik 7,7% menjadi Rp 926,22 miliar. Agar bisa meraih target ini, Bank Jatim akan meningkatkan kualitas kredit dan menekan NPL menjadi 1,5%.

Revi juga yakin, dengan memperluas jangkauan layanan akan meningkatkan pangsa pasar perusahaan. Saat ini, Bank Jatim baru menguasai 8% pangsa pasar. Ini masih jauh dari target perusahaan hingga 2015, yang bisa menguasai pasar hingga 15%.

BJTM sebenarnya punya potensi pertumbuhan. Sebab, berdasarkan data badan pusat statistik (BPS) tahun 2012, Provinsi Jawa Timur merupakan penyumbang terbesar kedua perekonomian Indonesia.

PDB Jatim bahkan tertinggi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan lahan emas bagi penyaluran kredit. Sayangnya, jangkauan BJTM sendiri masih tergolong pendek. Dari 600 kecamatan yang terdapat di provinsi terpadat nomor dua di Indonesia ini, cabang BJTM belum sampai separuhnya.

BJTM juga masih mempunyai dana dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 12 Juli 2012. Kala itu, BJTM melepas 2,9 miliar saham setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor Bank Jatim. BJTM menawarkan di harga Rp 430 per saham. Artinya, Bank Jatim berhasil meraih dana segar senilai Rp 1,2 triliun dari perhelatan IPO.

Dana tersebut sebanyak 80% untuk ekspansi kredit termasuk di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Selain itu, sekitar 10% untuk memperluas jaringan dengan membuka kantor cabang pembantu, kantor kas, payment point, penambahan ATM, dan renovasi gedung.

Sisanya untuk mendanai pengembangan teknologi informasi melalui pembelian software dan hardware, seperti pembukaan layanan SMS dan internet banking. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×