kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

KPEI antisipasi potensi gagal serah di transaksi T+2 dengan lending borrowing


Rabu, 18 Juli 2018 / 18:37 WIB
KPEI antisipasi potensi gagal serah di transaksi T+2 dengan lending borrowing
ILUSTRASI. Sosialisasi BEI dan KPEI dengan pelaku pasar soal penerapan T+3


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerapan transaksi T+2 yang akan dilaksanakan November 2018 yang akan datang menyisakan beberapa pekerjaan rumah bagi pihak otoritas, terutama dari potensi gagal serah yang akan terjadi pada tanggal 28 November. Tanggal ini adalah tanggal perdana penerapan settlement T+2.

PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) menggarisbawahi potensi kemungkinan penumpukan transaksi pada tanggal 28 November 2018. Pada tanggal 28, sistem yang ada di BEI akan mencatat dua transaksi yakni transaksi pada tanggal 23 dan 26 November. "Salah satu antisipasinya adalah sistem lending and borrowing," kata Iding Pardi, Direktur PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI), Rabu (18/7).

Iding bilang, lending and borrowing akan menjadi salah satu antisipasi dari KPEI jika memang terjadi gagal serah dari transaksi pada tanggal 28. Oleh karena itu, partisipasi dari anggota bursa sangat diperlukan, apalagi belum banyak anggota bursa yang menerapkan sistem ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×