Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah masih rentan terdepresiasi. Kemarin (13/6) di pasar spot, rupiah terhadap dollar AS tergerus 0,03% dibandingkan akhir pekan lalu menjadi 13.298. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) melemah 0,24% ke 13.341.
Resti Aviadinie, Analis Tresuri Bank BNI, berpendapat, sejatinya pasar internal maupun eksternal masih minim katalis. Investor menunggu pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) dan rapat Dewan Gubernur BI pekan ini.
"Pelemahan tipis kemungkinan ditekan oleh menurunnya harga komoditas seperti minyak," kata Resti.
Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures, melihat peluang rupiah melanjutkan pelemahan pada Selasa (14/6) didasari faktor teknikal. Investor memang tengah menantikan data neraca perdagangan dalam negeri, data penjualan kendaraan bermotor, serta hasil pertemuan rapat Dewan Gubernur BI.
"Prediksinya suku bunga dalam negeri tidak akan turun," proyeksi dia.
Resti sepakat, performa rupiah hari ini berpotensi tergerus. Sebab, belum ada katalis positif yang dapat menyokong penguatan rupiah. Prediksi Resti, rupiah hari ini bergulir di 13.270- 13.370. Proyeksi Andri di 13.280-13.400.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News