Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO), hari ini (20/11), mencatat koreksi terbesar dalam sembilan bulan. Tekanan harga datang dari kebijakan pajak India.
Mengutip Bloomberg, Senin (20/11), harga CPO kontrak pengiriman Februari 2018 di Malaysia Derivative Exchange ditutup melemah 3,1% ke level RM 2.630 per metrik ton. Ini penurunan terbesar sejak 16 Februari. Harga CPO juga berada di level terendah sejak 9 Agustus.
"Penguatan mata uang ringgit, kenaikan pajak impor India dan pelemahan ekspor Malaysia selama November menekan harga di kontrak futures," kata Sathia Varqa, pemilik sekaligus co-founder Palm Oil Analytics di Singapura, seperti dikutip Bloomberg, Senin (20/11).
Menurut Varqa, dampak dari kenaikan pajak impor India hanya akan berlaku jangka pendek. Selanjutnya, India secara struktural akan tetap bergantung pada impor mengingat tingginya kebutuhan CPO negara tersebut.
Sementara data kargo Intertek testing services menunjukkan, ekspor CPO Malaysia periode 1-20 November turun 6,2% menjadi 891.926 ton dibanding periode sama bulan sebelumnya. Lalu data Societe Generale de Surveillance (SGS) menunjukkan penurunan ekspor CPO Malaysia sebesar 8,8% ke angka 882.943 sepanjang 1-20 November.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News