kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KOPI incar laba bersih naik 66% di 2015


Senin, 04 Mei 2015 / 17:42 WIB
ILUSTRASI. Perusahaan asuransi jiwa akan berfokus memasarkan produk tradisional pada 2024.. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI) mengincar kenaikan laba bersih hingga 66,11% tahun ini. Perseroan berupaya meningkatkan pasokan sehingga kapasitas terpasang bisa bertambah.

Husni Heron, Direktur Independen KOPI mengatakan, pihaknya menargetkan, laba bersih tahun ini ada di kisaran Rp 20 miliar hingga Rp 25 miliar. Sedangkan, pendapatan ditargetkan bisa menyentuh angka Rp 160 miliar-Rp 170 miliar.

Sebagai perbandingan, sepanjang tahun lalu, laba bersih emiten penyalur gas ini tercatat sebesar Rp 15,05 miliar. Sedangkan pendapatan sebesar Rp 146,77 miliar.

"Sampai kuartal I-2015, laba bersih sekitar Rp 9 miliar dan pendapatan Rp 45 miliar," ujar Husni, Senin (4/5).

Ivo Wongkaren, Direktur Utama KOPI menambahkan, perseroan menargetkan pendapatan bisa bertambah hingga tiga kali lipat dari tahun lalu jika kapasitas terpasang pipa perseroan bekerja penuh. Saat ini, aset pipa industri perseroan memiliki panjang 25 kilometer (km).

Kapasitas terpasang mencapai 10 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Sementara, saat ini kapasitas terpasang baru 3,7 mmscfd. Jika perseroan bisa meningkatkan kapasitas hingga penuh, maka Ivo menaksir pendapatan perseroan bisa meningkat hingga 300%.

Guna merealisasikan target itu, perseroan sudah meneken perjanjian kerja sama dengan dua perusahaan pemasok gas baru dan pemasok perseroan saat ini (existing). Adapun, pemasok tetap perseroan adalah PT Medco E&P Indonesia.

Sayang, Ivo belum mau membeberkan nama dua perusahaan pemasok baru tersebut. "Nanti saja, kami tetap harus mengajukan penambahan suplai ke pemerintah dulu," jelas Ivo.

Permintaan izin itu pun memerlukan waktu. Ia menargetkan, tahun depan, kapasitas penyaluran sudah bisa penuh pada 2016 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×