Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Di awal tahun, sejumlah emiten meraup berkah dari hasil konversi waran oleh para investor. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai konversi waran di pasar modal sepanjang 2013 mencapai Rp 44,4 triliun.
Nilai konversi waran itu merupakan yang tertinggi sejak 2006. Dari total nilai penerbitan efek dalam bentuk ekuitas yang sebesar Rp 49,74 triliun, porsi waran mencapai 89,26%. Sisanya merupakan penawaran saham perdana (IPO) dan penawaran umum terbatas (rights issue).
Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI mengatakan, tingginya nilai konversi waran itu disebabkan banyaknya waran yang jatuh tempo. "Ada juga yang mengeksekusi sebelum jatuh tempo, tapi nilainya tidak banyak," ujar Hoesen, akhir pekan lalu.
Menariknya harga induk saham mendorong investor menukar waran yang diperolehnya. Dalam aksi penjaringan dana oleh emiten, waran biasanya menjadi bonus bagi investor yang membeli saham, baik melalui IPO maupun rights issue. Dalam waktu tertentu, waran bisa ditukar menjadi saham.
Waran juga bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Sehingga, investor bisa memperoleh keuntungan ganda dari waran ini. Keuntungan berasal dari hasil jual beli waran di pasar sekunder dan konversi ke saham di saat harga saham lebih tinggi dari harga tebus waran.
Samsul Hidayat, Direktur Perdagangan dan Keanggotaan BEI menambahkan, ada 23 waran yang terkonversi tahun ini. "Diantaranya PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI), PT Multipolar Tbk (MLPL), dan PT Pikko Land Development Tbk (RODA)," jelasnya. Ada juga PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), dan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA).
Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities berpendapat, aksi konversi waran oleh investor itu menandakan investor optimistis kinerja emiten yang bersangkutan. "Jadi, ada dua hal, harga saham yang lebih menarik dan outlook kinerja emiten yang positif," tuturnya.
Konversi waran akan menambah likuiditas saham. Pasalnya, jumlah saham beredar akan bertambah.
Investor perlu mempertimbangkan sejumlah hal sebelum memilih waran. "Likuiditas dan kondisi emiten adalah dua hal yang bisa menjadi pertimbangan investor," papar Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities.
Reza menambahkan, investor menyerbu waran, karena berharap pada saat penebusan harganya lebih murah dari harga saham di pasar. Investor bisa memetik keuntungan dengan menjual hasil konversi waran ke saham, di harga yang lebih tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News