kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kontribusi Bank Permata terhadap Astra meningkat


Kamis, 16 November 2017 / 08:02 WIB
Kontribusi Bank Permata terhadap Astra meningkat


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) yang memiliki banyak diversifikasi bisnis cukup diuntungkan. Ketika bisnis otomotif cukup tertekan, segmen lain bisa menjadi penolong. Salah satunya adalah segmen jasa keuangan yang bisa menjadi penopang kinerja emiten ini.

Selain segmen jasa keuangan, ASII juga memiliki enam segmen bisnis lain, yakni otomotif, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan logistik, teknologi informasi dan properti.

Bisnis ASII tahun ini sangat terbantu segmen komoditas. Segmen jasa keuangan juga positif karena PT Bank Permata Tbk (BNLI) mulai mencetak laba. "Jadi, dampaknya signifikan di buku ASII," ujar Tira Ardianti, Head of Investor Relations Division ASII kepada KONTAN belum lama ini.

BNLI mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp 708 miliar pada kuartal III-2017. Pencapaian itu melanjutkan tren positif setelah periode yang sama tahun sebelumnya mencatatkan rugi bersih Rp 1,23 triliun.

Pencapaian laba bersih BNLI itu berkontribusi 24% terhadap laba bersih ASII yang diperoleh dari segmen jasa keuangan, yakni Rp 2,95 triliun. Laba bersih segmen ini sendiri tumbuh 42% dibanding kuartal III-2016, Rp 2,07 triliun.

Namun, torehan kinerja laba bersih BNLI terjadi justru saat penyaluran kredit bank tersebut turun 17%. Laba bersih meningkat karena peningkatan kualitas aset dan penjualan portofolio kredit bermasalah.

Tira bilang, ASII akan terus mendorong kinerja BNLI. "Tapi, semua tergantung situasi makro ekonomi tahun depan serta pertumbuhan nasabah," imbuh dia.

Stevanus Juanda, analis UOB Kay Hian, dalam riset per 13 November, menuliskan, BNLI punya cukup alasan menjadi salah satu penopang kinerja ASII tahun depan. "Penurunan kredit tahun ini akan berbalik arah tahun depan," tulis Stevanus.

Menurut dia, pencadangan untuk mengantisipasi NPL tahun ini sudah besar, sehingga hal ini menciptakan basis yang rendah untuk pertumbuhan laba bersih di 2018.Berdasarkan asumsi tersebut, Stevanus memprediksi segmen jasa keuangan ASII tahun depan akan mencatatkan laba bersih Rp 4,38 triliun, naik 23% dibanding estimasi laba bersih tahun ini, yakni sebesar Rp 3,55 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×