Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Komoditi ICDX mencatatkan total volume transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) mencapai 4,8 juta lot hingga pekan pertama Desember 2022. ICDX membukukan transaksi PBK lebih dari Rp 7.000 triliun untuk transaksi on-exchange (multilateral), PALN, Sistem Perdagangan Alternatif (SPA), dan Pasar Fisik (timah).
Total transaksi ini meningkat jika dibandingkan dengan total transaksi tahun 2021 senilai Rp 6.900 triliun. Hal tersebut menunjukkan bahwa PBK banyak diminati masyarakat di tengah banyaknya peristiwa ekonomi dan politik global di sepanjang tahun 2022.
Adapun produk yang menjadi penyumbang terbesar transaksi PBK adalah kontrak emas dengan total volume transaksi mencapai 571.416 lot settled, atau lebih dari setengah total volume transaksi semua produk multilateral yang diperdagangkan di ICDX yakni emas, timah, valuta asing (Forex), dan minyak mentah.
Pada periode yang sama, total volume transaksi multilateral ICDX mencapai 877.891 lot settled. Hal ini juga didorong oleh diluncurkannya lebih dari 20 kontrak mata uang asing (forex) baru.
Baca Juga: Meski Sulit Diprediksi, Harga Komoditas Energi Masih Perkasa di Kuartal I-2023
Sejumlah pencapaian ICDX lainnya di tahun 2022 adalah dengan hadirnya produk baru untuk transaksi Penyaluran Amanat Nasabah ke Bursa Luar Negeri (PALN). Instrumen ini dapat menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin bertransaksi kontrak di bursa asing, tapi tidak memiliki akses ke bursa luar negeri.
Melalui PALN di Bursa Komoditi ICDX, transaksi nasabah untuk kontrak milik bursa luar negeri diklaim akan lebih terjaga keamanannya karena tercatat dalam bursa.
Board Member ICDX Megain Widjaja mengungkapkan bahwa pihaknya pun telah meluncurkan produk komoditi Syariah sebagai inovasi perbankan syariah Indonesia. Pasar tersebut dinamakan Pasar Murabahah Komoditi Syariah.
"Produk komoditi syariah ini menandai era baru perekonomian Indonesia . Dimana, Bursa Komoditi untuk pertama kalinya bekerjasama langsung dengan lembaga perbankan dalam memfasilitasi kebutuhan pasar," kata Megain dalam siaran pers, Selasa (20/12).
Baca Juga: Tak Seperti Komoditas Energi, Logam Industri Sulit Bangkit
Sejak ditransaksikan pada April lalu hingga November, total nilai transaksi komoditi syariah ICDX telah mencapai Rp 700 miliar.
Pada tahun 2022, ICDX juga telah mengembangkan metodologi baru terkait penetapan margin yaitu menggunakan VaR (value at risk) untuk perlindungan data nasabah. Metode ini dipersiapkan guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan margin, serta selama dua tahun berturut-turut berhasil membuktikan keamanan data dan informasi serta infrastruktur perdagangan ICDX melalui ISO 27001:2013.
Selain itu, misi membawa nilai lebih bagi komoditi unggulan Indonesia juga sudah terealisasi yang tercermin dalam keterlibatan ICDX untuk mengembangkan pasar karbon Indonesia.
ICDX berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan terkemuka seperti KADIN Indonesia yang merupakan penyelenggara B20 Indonesia, dan BloombergNEF. Dalam waktu dekat, ICDX siap untuk memfasilitasi perdagangan karbon Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News