Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Selama enam bulan pertama tahun 2015, realisasi kontrak baru empat emiten konstruksi pelat merah baru mencapai Rp 39,85 triliun. Jumlah ini baru baru sekitar 38% dari total target kontrak baru yang dipatok hingga penghujung tahun senilai Rp 100,7 triliun.
Kendati demikian, perolehan kontrak barunya tumbuh 51,2% jika dibanding dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2014 yakni sebesar Rp 25,6 triliun.
Pencapaian paling gemilang diraih PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) dengan total kontrak baru sepanjang semester I 2015 sebesar Rp 13,45 triliun. Realisasi ini 49,8% dari target yang yang ditetapkan hingga akhir tahun sebesar Rp 27 triliun dan tumbuh 60% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Emiten lain, PT Waskita Karya Tbk (WIKA) mencatatkan kontrak baru Rp 10,4 triliun atau 33% dari target sebesar Rp 31,59 triliun. Lalu, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) meraih Rp 9,9 triliun atau 42,3% dari target. Keduanya sama-sama tumbuh dibanding periode yang sama tahun sebelumnya dengan kenaikan masing-masing Rp 55,2% dan 39,8%.
Sedangkan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatat perolehan kontrak baru paling mini yakni Rp6,1 triliun atau 32% dari target yang ditetapkan sepanjang tahun ini yakni Rp 18,7 triliun. Namun, sama seperti yang lain realisasinya tumbuh 74% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,5 triliun.
Proyek Pemerintah Minim
Selama enam bulan pertama, kontribusi proyek pemerintah terhadap perolehan kontrak baru emiten kontruksi masih minim. PTPP mencatat kontribusi proyek pemerintah paling rendah yakni 15% atau sekitar 2 triliun dan tertinggi digapai WIKA dengan porsi 40% atau sekitar Rp 4,16 triliun.
Mayoritas kontrak baru PTPP masih didominasi proyek swasta dengan sumbangsih 45% dan BUMN 40%.
Sementara WIKA memperoleh kontrak baru dari proyek swasta 35% dan proyek BUMN 25%.
ADHI mendulang kontrak baru dari proyek pemerintah sebesar 36% atau sekitar Rp 2,1 triliun. Mayoritas kontrak baru masih ditopang oleh proyek swasta dengan porsi 49% dan sisanya 15% dari proyek BUMN. Sendangkan komposisi kontrak baru WSKT terdiri dari 36% proyek pemerintah atau sekitar Rp3,59 triliun, BUMN 31,6% dan swasta 32,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News