Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek kinerja PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) diyakini akan membaik seiring dengan pulihnya perekonomian. Analis Senior Samuel Sekuritas Indonesia Yosua Zisokhi menilai, sentimen utama yang mempengaruhi kinerja SMGR adalah proses vaksinasi.
Jika vaksinasi berhasil meredam penyebaran pandemi, maka aktivitas ekonomi Indonesia akan mulai pulih dan membuat daya beli masyarakat meningkat. Dengan demikian, konsumsi semen akan meningkat juga, terutama jika pasar properti ikut pulih.
Sentimen lain adalah permintaan semen dari proyek-proyek infrastruktur yang tahun lalu berkurang cukup banyak. Yosua menyebut, dengan anggaran infrastruktur yang jauh lebih tinggi dibanding proyeksi 2020, Samuel Sekuritas menilai proyek-proyek infrastruktur di Indonesia akan kembali meningkat ke depannya. Hal ini juga yang akan membantu kenaikan volume penjualan SMGR.
Baca Juga: Catat jadwal dividen interim Ashmore Asset Management (AMOR)
Terlebih, SMGR juga diuntungkan dengan statusnya sebagai badan usaha milik Negara (BUMN) untuk penyediaan produk semen yang dibutuhkan oleh proyek-proyek infrastruktur milik Pemerintah. “Tahun ini dari sisi penjualan, kami harapkan lebih baik dari tahun lalu,” terang Yosua saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (1/3).
Sentimen lain juga datang dari rencana Taiheiyo Cement Corporation (TCC), perusahaan semen ternama asal Jepang, untuk mengakuisisi sekitar 15% saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), yang merupakan entitas usaha SMGR.
Pada akhir Januari 2021, SMCB bersama dengan PT Semen Indonesia Industri Bangunan dan TCC melakukan penandatanganan perjanjian pengalihan dan penyertaan modal dan perjanjian induk jual beli semen (perjanjian offtake).
Samuel Sekuritas memandang positif rencana ini. Rencana ini bukan hanya sekadar akuisisi saham semata, tetapi sinergi yang akan diciptakan atas kerjasama antara TCC dan SMGR group.
Baca Juga: Ini faktor yang mendorong laba bersih SMGR naik 16% meski pendapatannya turun
Selain ada tambahan modal di SMCB, dalam kerjasama tersebut juga terdapat komitmen untuk mengembangkan pabrik di Tuban, serta offtake market produk SMGR ke channel distribusi milik TCC di Wilayah Pasifik, terutama di Amerika Serikat (AS).
“Ke depannya, terbuka lebar kerjasama lanjutan antar keduanya, sehingga SMGR juga diuntungkan terutama pada bisnis produk semen di luar Indonesia,” sambung Yosua.
Dengan valuasi yang masih atraktif dan didukung dengan fundamental yang solid, Samuel Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli saham SMGR dengan target harga Rp 13.050 per saham.
Selanjutnya: Kinerja menurun tahun lalu, begini prospek Indo Tambangraya Megah (ITMG) tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News