kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,44   -19,05   -2.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi Diprediksi Naik, Begini Rekomendasi Saham Charoen Pokphand (CPIN)


Selasa, 03 Januari 2023 / 19:54 WIB
Konsumsi Diprediksi Naik, Begini Rekomendasi Saham Charoen Pokphand (CPIN)
RUPS PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Konsumsi Masyarakat Bakal Naik, Begini Rekomendasi Saham Charoen Pokphand (CPIN).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Konsumsi masyarakat diprediksi naik seiring pemulihan ekonomi pasca covid-19. Hal ini menjadi katalis positif bagi emiten unggas seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).

Analis Mirae Asset Sekuritas Emma A. Fauni dalam riset 25 November 2022 memaparkan bahwa CPIN memiliki keunggulan operasional yang seharusnya dapat menjadi pengaman di tengah pergerakan harga broiler dan Day Old Chick (DOC).

Posisi CPIN sebagai pemimpin pasar di sektor perunggasan terutama di bisnis hulu, memungkinkan untuk menikmati margin profitabilitas yang unggul. Hal ini juga menjadi penyangga ketika situasi tidak menguntungkan.

Emma bilang, CPIN memegang pangsa produksi dengan kapasitas terbesar di sektor hulu yang terdiri dari bisnis pakan 35% dan DOC 38%.

CPIN mengelola jaringan lebih dari 20.000 petani kontrak yang membantunya mendapatkan keuntungan lebih besar untuk menyerap produk. Dengan demikian, penjualan CPIN mungkin lebih stabil.

Baca Juga: Bisi International (BISI) Incar Pertumbuhan Kinerja Dobel Digit pada Tahun Depan

Dari sektor hilir, emiten perunggasan ini dinilai paling mapan dibandingkan perusahaan sejenis. Hal itu berkat merek makanan olahan terkemuka di Indonesia dan skalabilitasnya. CPIN memasarkan produk makanan olahan diantaranya Fiesta, Champ, dan Okey.

Mirae Asset Sekuritas meyakini pendapatan CPIN ke depannya relatif stabil, berkat bisnis pakannya yang kuat. Harga bungkil kedelai yang perlahan melandai bisa menjadi sentimen positif bagi bisnis pakan.

 

Pada tahun 2022, harga bungkil kedelai melonjak lebih tinggi dan sempat menyentuh level tertinggi sejak Juli 2013. Secara rata-rata harga bungkil kedelai lebih tinggi 15,7% dibandingkan rata-rata harga tahun 2021.

Namun sejak pertengahan kuartal III-2022, harga bungkil kedelai secara bertahap telah menurun. Terlebih, Bank Indonesia (BI) terus berupaya kuat menstabilkan rupiah yang akhirnya bisa berdampak pada biaya bahan baku lebih rendah.

Di sisi lain, permintaan ayam diperkirakan lebih baik untuk emiten sektor unggas seperti Charoen Pokphand. Konsumsi masyarakat diperkirakan akan meningkat seiring pemulihan ekonomi dan menjelang tahun politik yang dimaknai adanya momentum perputaran uang dalam jumlah besar.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Pilihan NH Korindo Sekuritas untuk Hari ini (19/12)

"Pembukaan kembali ekonomi telah cukup solid selama beberapa kuartal terakhir. Masalah covid-19 yang bisa saja melonjak lagi, juga sudah bisa teratasi karena gejalanya semakin ringan," ungkap Emma dalam risetnya.

Emma menambahkan, Indonesia juga tengah memasuki tahun politik di tahun 2023 sebagai persiapan pemilihan presiden di awal 2024. Momentum ini diyakini bisa mengangkat permintaan ayam yang nampaknya bakal tumbuh pesat di semester II-2023.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×