Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Noverius Laoli
Menurutnya skenario yang memungkinkan bagi BI dan pemerintah untuk menstabilkan nilai Rupiah adalah dengan mempertahankan BI rate dan meningkatkan imbal hasil Surat Utang Negara (SBN).
"Dengan dipertahankannya BI rate berarti mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dibandingkan dengan menaikkan suku bunga, meskipun hal ini dapat menyebabkan peningkatan biaya fiskal APBN karena imbal hasil SBN yang lebih tinggi,” ujarnya.
Dengan kondisi saat ini, masih ada sejumlah saham yang meranik untuk dikoleksi. Oktavianus merekomendasikan untuk buy pada saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 6.450, buy pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dengan tgarget harga Rp 6.400.
Baca Juga: Sektor Jasa Keuangan Siap Memitigasi Dampak Konflik di Timur Tengah
Kemudian buy saham PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) dengan target harga Rp 2.870, buy PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan target harga Rp 6.650, dan buy PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan target harga Rp 4.300.
Sedangkan Sinarmas Sekuritas merekomendasikan untuk mengoleksi sejumlah saham sebagai berikut:
1. ADD BMRI dengan target harga Rp 7.500
2. Buy BBC dengan target harga Rp 11.500
3. Buy BBNI dengan target harga Rp 6.475
4. Buy bbri dengan target harga Rp 6.300
5. Buy TLKM dengan target harga Rp 4.200
6. Buy ICBP dengan target harga Rp 12.750
7. Buy MYOR dengan target harga Rp 2.820
8. Buy AMRT dengan target harga Rp 3.250
9. Buy SIDO dengan target harga Rp 800
10. Buy ACES dengan target harga Rp 1.100
11. ADD KLBF dengan target harga Rp 1.600
12. Buy ASII dengan target harga Rp 6.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News