kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.960   -36,19   -0,60%
  • KOMPAS100 844   -3,16   -0,37%
  • LQ45 670   1,92   0,29%
  • ISSI 185   -1,35   -0,72%
  • IDX30 354   0,81   0,23%
  • IDXHIDIV20 431   4,10   0,96%
  • IDX80 96   -0,04   -0,05%
  • IDXV30 101   -0,85   -0,84%
  • IDXQ30 118   1,42   1,23%

Kondisi politik Eropa bikin Wall Street terjungkal


Selasa, 24 April 2012 / 06:04 WIB
Kondisi politik Eropa bikin Wall Street terjungkal
ILUSTRASI. Laba setelah pajak Itama Ranoraya (IRRA) melesat 846% menjadi Rp 20,91 miliar.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Aksi jual melanda sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa AS. Hal tersebut dipengaruhi oleh aksi jual global yang dipicu oleh ketidakpastian di Prancis dan Belanda.

Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,8% menjadi 1.366,94. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,8% menjadi 12.927,17. Volume transaksi kemarin malam melibatkan sekitar 6,6 miliar saham, atau 2,5% di bawah transaksi tiga bulanan.

Saham-saham berkapitalisasi besar mencatatkan penurunan. Sebut saja Bank of America Corp yang turun 2,2% setelah saham perbankan Eropa merosot. Selain itu, Monsanto Co dan US Steel Corp turun setidaknya 1,8% seiring penurunan indeks manufaktur China dan Eropa. Lalu, Wal Mart Stores Inc juga turun 4,7% di tengah percobaan perampokan di Meksiko.

"Pasar saat ini menyadari bahwa kondisi politik Eropa sangat berantakan dan dapat memicu guncangan lanjutan pada perekonomian dan sistem finansial," jelas Mohamed El-Erian, chief executive officer Pacific Investment Management Co.

Sekadar informasi, bursa global mulai dari Hong Kong hingga Paris anjlok setelah Perdana Menteri Belanda keluar dari ruangan setelah pembicaraan mengenai anggaran dengan Partai Geert Wilders. Kondisi itu memicu keraguan mengenai kemampuan Belanda untuk mempertahankan peringkat utang AAA.

Sementara itu, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan pesaingnya Francois Hollande akan bertarung ke putaran kedua pemilu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×