kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Kondisi pasar global menekan IPO Garuda


Kamis, 10 Februari 2011 / 17:07 WIB
Kondisi pasar global menekan IPO Garuda
ILUSTRASI. Grab Indonesia


Reporter: Arief Ardiansyah |

JAKARTA. Sinyalemen penawaran saham perdana (IPO) PT Garuda Indonesia sepi peminat asing bisa jadi ada benarnya. Walau hasil roadshow menunjukkan ketertarikan investor asing tetap tinggi, Kartiko Wiryoatmodjo, Direktur Mandiri Sekuritas, mengakui ada masalah ‘timing’ berupa kondisi pasar global yang kurang bagus membuat IPO Garuda agak tertekan. “Tapi kami yakin, di pasar sekunder, investor asing akan tetap membeli saham Garuda untuk investasi jangka menengah,” kata Kartiko, dalam siaran pers kepada KONTAN.

Walau ada tekanan pada investor asing, Kartiko mengklaim permintaan investor domestik, baik ritel maupun institusi, terhadap saham Garuda justru meningkat. Dia meminta investor jangan sampai termakan rumor yang menyebut saham Garuda akan jatuh. Sebagai salah satu penjamin emisi IPO Garuda, Mandiri Sekuritas siap dan mampu menyerap seluruh penawaran sebagai bentuk tanggung jawab atas tugas mereka.

Sore ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar akan menerima laporan dari para penjamin emisi terkait perkembangan IPO Garuda. Sejauh ini, Mustafa mendapat informasi kalau hasil penawaran saham berjalan dengan normal. “Hasilnya seperti apa akan kita dengar bersama-sama,” kata Mustafa.

Sebelumnya, beredar kabar yang menyebut bahwa dari jatah investor asing sebanyak 20% dari total saham IPO Garuda, yang terserap hanya sekitar 2% atau sekitar Rp 91 miliar saja. Akibatnya, penjamin emisi alias underwriter harus siap menyerap sisa jatah asing tersebut. Disebut-sebut bahwa para underwriter tersebut sedang mencari pinjaman perbankan supaya bisa membeli sisa jatah asing tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×