Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penerbitan obligasi global berdenominasi rupiah alias komodo bond disambut positif oleh analis. Instrumen investasi terbaru yang akan diterbitkan di London Stock Exchange November nanti diprediksi bisa mengikuti pendahulunya, dim sum bond dan masala bond.
Meski mata uang rupiah tak sepopuler yuan dan rupee, Managing Director Investa Saran Mandiri Jhon Veter optimistis obligasi ini bisa mengikuti jejak sukses dua pendahulunya. "Biasanya obligasi rupiah menawarkan yield yang lebih tinggi dibanding mata uang lainnya," ujar Jhon kepada KONTAN, Selasa (3/10).
Untuk itu, VP Research & Analysis Valbury Asia Futures Nico Omer Jonckheere bilang, yield yang cocok untuk menarik minat investor membeli komodo bond ini berada di kisaran 7% hingga 8%.
Angka tersebut, menurut data Citi Fixed Income Indices lebih tinggi ketimbang rata-rata kupon yang ditawarkan dim sum bond sebesar 3,78%. Adapun masala bond menawarkan kupon rata-rata sebesar 6,59% menurut data London Stock Exchange.
Jhon pun tak menampik kemungkinan perusahaan asing untuk ikut menerbitkan komodo bond. Pasalnya dengan penerbitan global bond berdenominasi rupiah, perusahaan asing bisa menghemat biaya hingga 2% sampai 3% biaya distribusi uang yang bisa digunakan untuk berinvestasi di surat utang negara (SUN).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News