Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar mengenai Bali United yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini, disambut positif oleh pelaku pasar.
Masuknya industri persepakbolaan ke pasar modal, dianggap menjadi daya tarik tambahan di mana jumlah investor Tanah Air masih terbatas, dan ditargetkan tahun ini bisa tumbuh sebanyak 1 juta investor saham.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengungkapkan masuknya klub sepakbola ke lantai bursa, bisa ikut menggaet masyarakat awam untuk masuk dan berinvestasi di saham. Sehingga, masuknya klub sepakbola bisa memberikan sentimen positif bagi pasar modal.
"Kalau di luar negeri, klub atau tim sepakbola ada yang go public, jadi ini memang sesuatu yang terjadi di pasar," kata Hans kepada Kontan.co.id, Senin (11/2).
Di sisi lain, selain bakal menggaet penggemar klub sepakbola masuk pasar modal, klub sendiri akan diuntungkan dengan kemudahan memperoleh pendanaan.
"Klub sepakbola juga butuh fund untuk membeli pemain agar bisa juara. Apalagi, Bali United ada Piter Tanuri yang juga tokoh lama di pasar modal," ujarnya.
Meskipun punya prospek positif, Hans mengaku tidak begitu mengetahui seluk-beluk keuangan klub sepakbola. Hanya saja, jika berkaca pada klub sepakbola di luar neger, rata rata keuangannya banyak yang merugi.
Di sisi lain, tahun pemilu 2019 dianggap sebagai waktu yang tepat jika klub sepakbola Tanah Air ingin melantai di bursa. Ini lantaran, secara umum indeks cenderung bergerak positif selama tahun pemilu.
Selain Bali United, Hans menilai klub sepakbola lainnya yang bakal menarik minat investor lebih banyak masuk ke pasar modal yakni klub Persija dan Persib.
"The Jak dan Viking punya squad yang banyak, sedangkan Bali United di belakangnya ada orang pasar saham, jadi ini akan positif untuk bursa Tanah Air," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
