kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kliring Berjangka optimistis pembiayaan resi gudang tahun ini naik 50%


Senin, 15 Februari 2021 / 21:11 WIB
Kliring Berjangka optimistis pembiayaan resi gudang tahun ini naik 50%
ILUSTRASI. Sepanjang 2020 telah diterbitkan sebanyak 427 resi gudang, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 93,6 miliar.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program vaksinasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah jadi alasan utama bagi PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) untuk lebih optimistis terhadap prospek pemulihan ekonomi di 2021. Bahkan, pertumbuhan nilai pembiayaan pada sistem resi gudang (SRG) tahun ini diperkirakan mencapai 50%.

Asal tahu saja, pemanfaatan resi gudang berdasarkan data KBI sepanjang tahun 2020 telah diterbitkan sebanyak 427 resi gudang, dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 93,6 miliar. Sedangkan di 2019, resi gudang yang diterbitkan sebanyak 444 resi gudang dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 56,5 miliar.

Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia Fajar Wibhiyadi mengungkapkan bahwa pihaknya optimistis jumlah penerbitan resi gudang dan pembiayaan tahun ini bisa meningkat. Hal tersebut didukung harapan pemulihan ekonomi yang lebih baik di tahun ini.

Fajar menekankan, berjalannya program vaksinasi oleh pemerintah seharusnya mampu memberikan keyakinan bagi pelaku pasar untuk pemulihan ekonomi dan pemanfaatan sistem resi gudang yang lebih baik lagi. "Kami melihat cukup possible untuk pembiayaan sistem resi gudang bisa naik di atas Rp 100 miliar tahun ini, bahkan tumbuh 50% dari tahun lalu," kata Fajar kepada Kontan.co.id, Senin (15/4).

Baca Juga: APTRI sebut stok gula konsumsi sudah mencukupi kebutuhan nasional

Pemanfaatan sistem resi gudang diatur berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No 33 tahun 2020, tentang Barang yang Dapat Disimpan di Gudang dalam rangka Penyelenggaraan Sistem Resi Gudang.

Berdasarkan data KBI juga, sampai dengan saat ini terdapat 224 gudang SRG yang tersebar diberbagai wilayah di Indonesia. Saat ini terdapat 18 jenis komoditas yang masuk dalam skema sistem sistem resi gudang, yaitu gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan, garam, gambir, teh, kopra, timah, bawang merah, ikan, pala, dan ayam karkas beku.

"Sampai saat ini belum ada rencana untuk terbitkan SRG baru, tapi tidak menutup kemungkinan ke depan kami akan merilis SRG untuk jenis komoditas baru berdasarkan kebutuhan. Apalagi banyak komoditas Tanah Air yang bisa didaftarkan dalam SRG, semisal dari kategori komoditas mineral seperti nikel," ungkap Fajar.

Baca Juga: Kliring Berjangka Indonesia dorong literasi lewat KBI e-ducentre

Dia menambahkan, pemanfaatan SRG di Indonesia perlu terus ditingkatkan. Untuk itu, perlu kolaborasi dan sinergi dari semua pemangku kepentingan untuk terus melakukan sosialisasi terkait manfaat serta mekanisme pemanfaatan SRG ini kepada masyarakat.

Untuk itu, KBI juga gencar mendorong pelatihan terkait Mekanisme Penerbitan Resi Gudang; Penggunaan IS-Ware Next Gen. Pelatihan yang dilakukan secara daring ini, diikuti oleh para calon pengelola gudang diseluruh Indonesia. IS-Ware NextGen sendiri merupakan pengembangan dari Aplikasi Registrasi Resi Gudang yang telah digunakan sejak tahun 2010.

Lewat aplikasi berbasis block chain dan smart contract ini, diharapkan mampu menjadikan pelaksanaan registrasi resi gudang menjadi lebih aman karena didukung dengan teknologi yang handal dan terukur. Selain itu, aplikasi ini dikembangkan untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada para pelaku resi gudang untuk melakukan registrasi.

Fajar menambahkan, Indonesia sebagai negara agraris memiliki banyak komoditas, dan sangat memungkinkan untuk berkembangnya pemanfaatan SRG. Kuncinya, para pemilik komoditas memahami tentang manfaat yang diperoleh dari SRG ini untuk menjaga stabilitas harga komoditas. "Tentunya, dengan memanfaatkan sistem resi gudang, taraf ekonomi para pemilik komoditas bisa meningkat. Untuk 2021, kami optomis pemanfaatan sistem resi gudang akan tumbuh positif,” imbuh dia.

Baca Juga: Pentingnya GCG, KBI lakukan transformasi human capital

Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang Komoditas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Widiastuti, dalam keterangan resmi Senin (15/2) menjelaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi serta edukasi SRG kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan besarnya manfaat dari sistem resi gudang bagi para pemilik komoditas, akan tetapi dalam pelaksanaannya belum optimal sehingga berakibat pemanfaatannya belum seperti yang diharapkan.

Bappebti menjalankan salah satu fungsinya yaitu pembinaan, antara lain dilakukan melalui pelatihan. "Dalam kegiatan pelatihan pelatihan ini disampaikan tujuan dari SRG, manfaat yang dapat dirasakan oleh Pelaku SRG, mekanisme transaksi dalam SRG, pelaku usaha dan atau Lembaga terkait dalam SRG, Pembiayaan yang dapat dimanfaatkan, serta mekanisme penerbitan Resi Gudang," ujar Widiastuti.

Untuk saat ini penerbitan resi gudang melalui aplikasi IS-Ware NextGen yang dikembangkan penyelenggaraannya oleh pusat registrasi yaitu PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero). 

Baca Juga: Wamendag sebut untuk revitalisasi sistem resi gudang perlu ekosistem yang baik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×