Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) optimistis bisa meraih pendapatan lebih tinggi pada tahun depan. Perusahaan ini membidik pertumbuhan pendapatan tahun 2015 sebesar 10% hingga 15%.
Tahun ini, emiten farmasi ini memperkirakan bisa meraih pendapatan mencapai Rp 17 triliun. Sehingga, KLBF berharap pendapatannya bisa menggapai angka Rp 18,7 triliun hingga Rp 19,5 triliun pada tahun depan. Target optimistis itu didorong dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pemerintah yang diharapkan bisa mendorong pertumbuhan pendapatan KLBF.
Vidjongtius, Direktur dan Sekretaris Perusahaan KLBF mengatakan, perusahaan ini juga akan menambah kapasitas produksi di seluruh lini bisnisnya. Dengan begitu, KLBF bisa memenuhi permintaan produk yang diperkirakan meningkat di 2015.
Untuk itu, KLBF mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 1 triliun-Rp 1,5 triliun. Alokasi belanja modal tersebut lebih tinggi daripada belanja modal yang dianggarkan untuk tahun ini, yakni Rp 1 triliun-Rp 1,2 triliun.
KLBF akan kapasitas produk farmasi dan produk nutrisi. Perusahaan ini berharap total kapasitas produksi bisa melonjak 30%-50% dari kapasitas produksi saat ini. Sekitar 80% dari total belanja modal dialokasikan untuk ekspansi ini.
Selain itu, KLBF juga bakal menambah 10-15 produk baru seperti produk farmasi, produk kesehatan dan produk nutrisi. Ekspansi ini mendapat jatah 15% dari total belanja modal, atau sekitar Rp 150 miliar hingga Rp 225 miliar.
Sisa belanja modal akan digunakan untuk menambah pendapatan ekspor dengan ekspansi ke pasar Asia Tenggara. Selain pasar Asia, KLBF juga menyasar beberapa negara seperti Nigeria dan Afrika Selatan. "Seluruh belanja modal akan berasal dari kas internal," ujar dia, Kamis (11/12).
Menambah pusat distribusi
KLBF juga akan menambah beberapa pusat distribusi. Perusahaan ini akan membangun beberapa jaringan distribusi terutama di wilayah Indonesia Timur. Vidjongtius mengatakan, distribusi di Indonesia Timur masih rendah sehingga, akan menjadi peluang yang bagus untuk KLBF.
Meski terjadi perlambatan pertumbuhan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, Analis Danareksa Securities, Armando Marulitua masih yakin KLBF bisa mengejar pertumbuhan lebih tinggi di tahun depan. Hingga kuartal III-2014, pendapatan KLBF mencapai Rp 12,76 triliun, meningkat 11,54% secara year-on-year (yoy). Sementara laba bersih tumbuh 8,76% menjadi Rp 1,49 triliun.
Menurut Armando, pendapatan KLBF akan lebih banyak didorong dari obat resep dan segmen nutrisi. Ia memperkirakan, margin laba kotor KLBF bisa dijaga di kisaran 48% pada tahun ini dan sedikit meningkat menjadi 48,1% di tahun depan. Sebelumnya, emiten ini juga telah meluncurkan empat produk nutrisi baru dan memperluas jangkauan pasar. Manajemen KLBF berharap kontribusi divisi nutrisi bisa mencapai 26% dari pendapatan.
Selain itu, manajemen juga telah mengoperasikan pabrik onkologi (kanker) yang dibangun di Pulogadung. Obat kanker tersebut nantinya juga akan diekspor. Vidjongtius mengatakan, target pasar ekspor awal di Asia Tenggara.
Armando memperkirakan pendapatan KLBF pada tahun 2015 Rp 20,4 triliun dan laba bersih Rp 2,48 triliun. Armando merekomendasikan Buy untuk saham KLBF dengan target harga Rp 1.900 per saham. Jumat (12/12) harga KLBF naik 5 poin ke Rp 1.775 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News