kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.205   64,44   0,90%
  • KOMPAS100 1.107   12,16   1,11%
  • LQ45 879   12,29   1,42%
  • ISSI 221   1,13   0,52%
  • IDX30 449   6,77   1,53%
  • IDXHIDIV20 541   6,33   1,18%
  • IDX80 127   1,54   1,22%
  • IDXV30 135   0,55   0,41%
  • IDXQ30 149   1,80   1,22%

Kino patok penjualan ekspor tumbuh 15% di 2018


Kamis, 04 Januari 2018 / 17:56 WIB
Kino patok penjualan ekspor tumbuh 15% di 2018


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) akan mengoperasikan hasil joint venture (JV) dengan perusahaan asal Thailand, Malee Capital Company Limited (Malee) di akhir 2018. Sembari menunggu pengoperasian anak usaha tersebut, KINO akan menggenjot penjualan ekspornya.

"JV akan beroperasinya di kuartal empat 2018 sebab masih mengurus perizinan dan dokumen lainnya," terang Harry Sanusi, Presiden Direktur PT Kino Indonesia Tbk kepada KONTAN (4/1). Kerja sama tersebut sudah di tanda tangani sejak Oktober 2017.

Oleh karena itu pasar ekspor di Thailand masih sangat minimal di 2018 ini. "Akan tetapi untuk ekspor ke negara yang pasarnya sudah eksis kami targetkan akan naik 15% tahun ini," sebut Harry.

Adapun pasar KINO yang existing saat ini menurut Harry masih di regional Asia Tenggara. Negara-negara tujuan ekspor KINO meliputi Filipina, Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Kamboja.

Adapun porsi pasar ekspor KINO bagi penjualan sampai saat ini masih kecil, hanya kisaran 4% dari total pendapatan. Sedangkan sampai kuartal III-2017, total penjualan bersih KINO ialah Rp 2,34 triliun. Dengan porsi ekspor tersebut maka hasil dari ekspor nilainya kurang lebih Rp 93,6 miliar.

Sekadar informasi JV antara KINO dan Malee menghasilkan dua perusahaan yakni, PT Kino Malee Indonesia (KMI) yang berlokasi di Indonesia dan Malee Kino Company Limited (MKCL) di Thailand. Porsi kepemilikan sahamnya berimbang sesuai dengan lokasi perusahaan JV.

KINO bakal memegang 51% saham KMI dan 49% saham MKCL. Sebaliknya, Malee bakal menguasai 51% saham MKCl dan 49% saham KMI. Masing-masing JV paid up capital-nya berjumlah Rp 40 miliar, jadi total Rp 80 miliar.

Dengan keberadaan dua JV itu, KINO akan lebih mudah mengekspor produk perawatan dan pemeliharaan tubuh dan produk farmasi ke Thailand melalui MKCL. Sebaliknya, KINO juga akan mengimpor, memasarkan, menjual, dan mendistribusikan produk minuman Malee di Indonesia sekaligus mengembangkan produk minuman baru untuk diproduksi dan dijual di pasar Indonesia.

Modal JV KINO tersebut diambil dari sisa dana hasil IPO. KINO per Juni 2017 kemarin masih mengantongi sekitar Rp 349,97 miliar dana dari IPO senilai Rp 868,57 miliar yang dilakukan pada akhir 2015 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×