Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kino Indonesia Tbk (KINO) catatkan penurunan kinerja selama tiga bulan pertama kemarin. Tercatat laba bersih perusahaan turun 71,5%.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan KINO tercatat sebesar Rp 964,26 miliar. Realisasi tersebut turun 13,38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,11 triliun.
Tercatat hanya segmen makanan yang mencatatkan pertumbuhan penjualan menjadi Rp 115,49 miliar atau tumbuh 9,75% YoY. Adapun segmen perawatan tubuh masih menjadi kontributor utama sebesar Rp 455,35 miliar kendati mencatatkan penurunan 17,95% YoY.
Baca Juga: Harapan Duta Pertiwi bakal IPO dengan harga penawaran Rp 118 per saham
Seiringn turunnya pendapatan, beban pokok penjualan KINO turun menjadi Rp 497,53 miliar dari kuartal I-2020 sebesar Rp 557,33 miliar. Alhasil, selama tiga bulan pertama perusahaan mencatatkan laba kotor sebesar Rp 466,73 miliar atau turun 16,01% YoY.
Beban penjualan perusahaan tercatat turun menjadi Rp 311,92 miliar dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 372,38 miliar. Hanya saja, hal itu tak mampu menjaga bottom line perusahaan lantaran beban umum dan administrasi naik 19,78% menjadi Rp 108,91 miliar dan beban bunga naik 75,76% menjadi Rp 42,2 miliar.
Memang, laba penjualan aset tetap perusahaan tercatat naik menjadi Rp 2,3 miliar dari sebelumnya Rp 790,7 juta. Hanya saja, pendapatan bunga KINO turun menjadi Rp 286,42 juta dari kuartal I-2020 sebesar Rp 1,54 miliar dan laba selisih kurs perusahaan turun menjadi Rp 148,1 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,8 miliar.
Baca Juga: Intiland Development (DILD) bukukan pendapatan Rp 2,9 triliun pada tahun 2020
Akibatnya, laba bersih Kino Indonesia tertekan yang mana tercatat sebesar Rp 16,48 miliar. Realisasi itu turun 71,5% YoY dari sebelumnya sebesar Rp 57,84 miliar.
Hingga Maret, KINO mencatatkan total aset sebesar Rp 5,37 triliun naik 2,28% dari Desember 2020 sebesar Rp 5,25 triliun. Kas dan setara kas perusahaan tercatat sebesar Rp 171,04 miliar atau turun dari posisi Desember 2020 sebesar Rp 183,99 miliar.
Adapun total liabilitas dan ekuitas KINO, masing-masing tercatat sebesar Rp 2,78 triliun dan Rp 2,59 triliun.
Selanjutnya: Penjualan meningkat drastis, Indofarma (INAF) tidak lagi merugi pada kuartal I 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News