kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Wintermar (WINS) Tertekan di Kuartal I-2022, Ini Penyebabnya


Rabu, 04 Mei 2022 / 15:23 WIB
Kinerja Wintermar (WINS) Tertekan di Kuartal I-2022, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Kapal perusahaan pelayaran PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS). Foto Dok WINS


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 2,83% secara year on year (yoy) pada kuartal I-2021 menjadi US$ 10,5 juta. Meski begitu, perseroan mengalami tekanan akibat lonjakan infeksi Omicron pada armada.

Investor Relations Wintermar Pek Swan Layanto mengungkapkan, pendapatan tertekan akibat penalti karena penundaan akibat karantina kapal yang terinfeksi. Sementara biaya tetap yang lebih tinggi dikeluarkan karena kapal telah diawaki penuh untuk mengantisipasi on-hire.

"Bahan bakar secara signifikan lebih tinggi pada US$ 0,67 juta karena adanya biaya mobilisasi dan demobilisasi internasional kapal akibat perbedaan lokasi antara on-hire dan off-hire kapal," papar Pek Swan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

Hal tersebut yang menyebabkan penurunan pendapatan dari divisi kapal milik sebesar 21% secara year on year (yoy) menjadi US$ 6,6 juta. Sementara itu, biaya langsung malah naik sebesar 10% yoy.

Baca Juga: Wintermar (WINS) Kantongi Pendapatan US$ 10,5 juta Pada Kuartal I-2022

Pada tiga bulan pertama ini, Wintermar telah membeli tambahan 4 kapal, yang terdiri dari satu PSV, 2 unit 5.000 BHP AHTS dan 1 unit 6.000 BHP AHTS. Namun, dua dari kapal baru tersebut sedang dimodifikasi untuk diaktifkan kembali sementara dua lainnya sedang dalam kontrak.

"Dikarenakan 4 dari 6 kapal yang diakuisisi sejak kuartal IV-2021 menjalani docking dan reaktivasi pada kuartal I-2022, pendapatan kapal ini belum didapat sementara biaya sudah mulai dikeluarkan. Semua hal ini menyebabkan kerugian kotor sebesar US$ 0,58 juta dari Divisi Kapal Milik," jelasnya.

Di sisi lain, laba kotor dari Chartering melonjak 260% secara yoy menjadi US$ 0,37 juta. Hal ini disebabkan dengan penambahan tiga kontrak baru di Brunei. Adapun, laba kotor divisi layanan lainnya meningkat 49% yoy menjadi US$ 0,38 juta.

Berdasarkan laporan keuangan WINS, rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk WINS senilai US$ 1,855 miliar. Nilai tersebut membengkak 443,7% dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 341,215.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×