Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pagebluk Covid-19 yang saat ini masih melanda membuat sejumlah emiten menyesuaikan target kinerja operasional tahun ini, salah satunya seperti yang dilakukan oleh PT United Tractors Tbk (UNTR).
Konstituen Indeks Kompas100 ini merevisi target kinerja operasionalnya, mulai dari lini bisnis penjualan alat berat Komatsu, penjualan batubara, hingga kontraktor batubara. Di lini bisnis alat berat misalnya, UNTR menargetkan mampu menjual alat berat Komatsu sebesar 1.300 unit – 1.400 unit. Sebelumnya, UNTR mematok penjualan alat berat Komatsu bisa mencapai 2.900 unit di tahun ini, yang jumlahnya hampir sama dengan capaian tahun lalu.
Meski demikian, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma. A Fauni menilai, saham UNTR masih cukup menarik jika melihat valuasinya yang masih rendah, yakni P/E forwardnya masih di bawah -1SD.
Emma juga menilai, revisi panduan kinerja yang dilakukan entitas Grup Astra tersebut cukup realistis, dan sesuai dengan perkiraan Mirae Asset Sekuritas sebelumnya. Emma menilai, torehan laba bersih UNTR pada kuartal kedua 2020, yang mencapai Rp 2,2 triliun, masih memenuhi ekspektasi, mencerminkan 52,9% dari perkiraan dan 50,7% dari consensus hingga akhir tahun
Baca Juga: Jaga kinerja di tengah pandemi, simak ikhtiar United Tractors (UNTR)
Ada tiga pendorong utama kinerja UNTR di kuartal kedua ini. Salah satunya kontribusi pendapatan yang lebih tinggi dari bisnis penambangan emasnya. Meskipun pendapatan dari penambangan emas di kuartal kedua hanya tumbuh 6,8% secara kuartalan, laba bisnis pertambangan emas sebelum pajak penghasilan melonjak 67% secara kuartalan menjadi Rp1,0 triliun. Sebagian besar didorong oleh kenaikan harga emas meskipun volume penjualan emas turun sebesar 4,3% secara kuartalan.
Hal ini sejalan dengan keterangan manajemen UNTR, dimana rata-rata harga jual emas dari Tambang Martabe sebesar US$ 1.498 per ons, naik dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 1.315 per ons.
“Kami melihat optimisme performa keuangan UNTR ke depannya terutama akan didorong oleh segmen bisnis emas, yang ditargetkan volumenya akan meningkat cukup banyak tahun depan dengan harga yang tidak lagi dibatasi (capped). Saat ini, sekitar 70% dari volume penjualan emas UNTR dilindungi nilai (hedging) dan harganya di-capped sampai 2021,” ujar Emma kepada Kontan.co.id, Selasa (25/8).
Baca Juga: Terdampak pandemi, United Tractors (UNTR) revisi target kinerja tahun 2020
Mirae Asset memoles asumsi dan perkiraan terhadap proyeksi kinerja UNTR dengan memperhitungkan kinerja operasional dan keuangan di kuartal kedua 2020 serta harga emas yang sedang bergairah. Mirae Asset Sekuritas meningkatkan proyeksi laba UNTR di tahun ini dan tahun depan masing-masing tumbuh sebesar 5,8% dan 0,3%.
Dengan pertimbangan tersebut, Mirae Asset Sekuritas menaikkan rekomendasi saham UNTR menjadi beli (buy) dengan target harga Rp 26.000 per saham. Katalis positif dari saham entitas Grup Astra ini meliputi berlanjutnya reli harga emas dan pemulihan harga batubara. Sementara itu, risiko dari rekomendasi ini antara lain harga batubara yang terus melemah dan pembalikan reli harga emas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News