Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan kinerja positif hingga Juni 2022. Laba bersih produsen obat ini tumbuh 9,39% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 1,63 triliun.
Pertumbuhan laba bersih seiring tumbuhnya pendapatan perseroan sebesar 12,12% menjadi Rp 13,87 triliun. Sebagai pembanding, pendapatan KLBF di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 12,37 triliun.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto mengatakan capaian pendapatan KLBF berada sedikit di atas target tahun ini, yakni 11%-15%. Walau begitu, dia melihat pendapatan di kuartal II lebih lambat atau tumbuh 7,9% yoy dibandingkan kuartal I 2022 yang tumbuh 16,6% yoy.
Pendapatan KLBF pada kuartal 2022 didorong dari segmen nutrisi yang tumbuh 9,8% yoy, kesehatan konsumen 8,3%, obat resep 8%, dan distribusi 6,4%. Sementara, hingga akhir Juni 2022, segmen distribusi membukukan pertumbuhan pendapatan terkuat sebesar 16,8% diikuti nutrisi 11,8%, dan obat resep 8,8%.
Baca Juga: Harga Batubara Diramal Solid hingga Akhir Tahun, Ini Saham Batubara Jagoan Analis
"Segmen kesehatan konsumen mencatatkan pertumbuhan 7,2% yoy seiring perseroan memperkuat posisinya di pasar vitamin dan suplemen, termasuk produk baru khususnya di kategori multivitamin dan mineral," tulisnya dalam riset.
Dari sisi marjin, KLBF mencatatkan marjin kotor sebesar 41,8% di semester I 2022 atau lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 43,6%. Natalia mencermati, hal itu akibat hampir seluruh segmen mengalami penurunan marjin.
Dia menjelaskan marjin yang lebih rendah pada segmen nutrisi karena harga bahan baku yang lebih tinggi serta bauran produk dengan harga yang lebih terjangkau. Lalu, margin kotor segmen distribusi juga lebih rendah karena perubahan bauran produk.
Strategi efisiensi KLBF yang mendorong pertumbuhan laba bersih perseroan. Natalia mengatakan, hal itu terlihat dari opex yang lebih rendah, yakni 27,2% dari penadpatan semester I 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 28,8%.
Selain itu, keuntungan valas dan pendapatan lain-lain yang lebih tinggi menghasilkan laba bersih semester kedua sebesar Rp 1,6 triliun, tumbuh 9,3% yoy dengan marjin bersih 11,8%.
"Laba bersih semester I 2022 sejalan dengan proyeksi kami sebesar 46,5% dan 47% dari konsensus," katanya.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham HMSP dan GGRM Berikut Ini
Dari sisi saham, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat secara teknikal posisi KLBF saat ini sedang berada di fase downtrend-nya. Menurutnya, selama masih bertahan di atas support maka KLBF berpeluang menguat dalam jangka pendek terlebih dahulu.
"Downtrend KLBF nampak dari pergerakan MACD dan Stochastic yang masih berada di area negatif dan kecenderungannya cukup dalam," ujarnya.
Oleh sebab itu, MNC Sekuritas merekomendasikan spekulasi beli dengan support di Rp 1.530 dan resistance pada level Rp 1.630. Sementara Natalia merekomendasikan beli melihat kinerja sepanjang tahun diproyeksikan mencapai target yang telah ditetapkan 11%-15% dengan target harga Rp 1.500.
Pada penutupan perdagangan Senin (1/8), saham KLBF ditutup melemah 35 poin atau 2,16% ke level Rp 1.585.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News