Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Investindo Tbk (MITI) telah mengonsolidasikan secara penuh seluruh segmen usaha yang dijalankan oleh ketiga entitas anak usahanya. Langkah ini menjadi modal bagi MITI untuk mendongkrak pendapatan dan laba pada tahun 2023.
Direktur Mitra Investindo Ignatius Edy Suhardaya mengatakan, konsolidasi tersebut ditandai dengan rampungnya akuisisi PT Pelayaran Karana Line (PKL) dan PT Karya Abdi Luhur (KAL) pada Desember 2022. Upaya ini telah dirintis sejak transformasi usaha MITI menjadi perusahaan pelayaran domestik
Strategi tersebut dilakukan melalui akuisisi PT Wasesa Line (WL) pada Januari 2021 lalu. "Selanjutnya MITI menyempurnakan strategi bisnis secara bertahap dengan mengembangkan segmen pelayaran dan logistik yang saling melengkapi dan menciptakan sinergi yang kuat," ungkap Edy dalam keterangan resmi yang disiarkan Kamis (4/5).
Baca Juga: Saham Apple Melonjak, Indeks Wall Street Menghijau di Akhir Pekan
Setelah integrasi, kinerja bisnis MITI kini ditopang oleh tiga segmen usaha. Kontribusi terbesar berasal dari segmen bongkar muat yang dipengaruhi kinerja perdagangan ekspor impor pemerintah, termasuk komoditas.
Hal tersebut tercermin pada capaian perolehan pendapatan dan laba MITI pada kuartal I-2023 yang mayoritas berasal dari segmen jasa bongkar muat. "Sekaligus menempatkan segmen jasa bongkar muat menjadi backbone pertumbuhan kinerja ke depan," imbuh Edy.
Merujuk laporan keuangan yang terbit di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada kuartal I-2023, MITI meraup pendapatan sebesar Rp 84,24 miliar. Meroket 296,05% dibandingkan kuartal I-2022 senilai Rp 21,27 miliar.
Jumlah pendapatan MITI dalam periode tiga bulan awal ini setara dengan 69,11% dari total pendapatan yang diraih sepanjang tahun 2022 lalu senilai Rp 121,88 miliar.
Pada kuartal I-2023, segmen usaha penanganan kargo bongkar muat (stevedoring) memberikan kontribusi sebesar Rp 54,42 miliar atau 64,6% dari total pendapatan. Selain itu, pendapatan MITI juga bersumber dari jasa pelayaran sebesar Rp 16,04 miliar serta jasa pengelolaan dan keagenan kapal Rp 13,78 miliar.
MITI membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 14,31 miliar pada kuartal I-2023. Melejit 255,08% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba MITI pada tiga bulan awal 2023 ini setara dengan 93,28% dari laba tahun berjalan MITI sepanjang tahun 2022 senilai Rp 15,34 miliar.
Secara bottom line, MITI meraih laba bersih sebesar Rp 11,16 miliar pada kuartal I-2023. Meningkat 176,92% dibandingkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MITI pada kuartal I-2022 senilai Rp 4,03 miliar.
Dengan lonjakan kinerja tersebut, margin EBITDA MITI pada kuartal I-2023 pun mengalami kenaikan menjadi 23,69%, dibandingkan full year tahun 2022 sebesar 18%. "Capaian kinerja kuartal I-2023 yang memuaskan ini merupakan babak baru MITI menjadi perusahaan pelayaran dan total logistik terintegrasi," tambah Edy.
Edy optimistis capaian rekor kuartal I-2023 tersebut akan menjadi basis pencapaian kinerja MITI pada tahun ini. MITI memproyeksikan perolehan pendapatan dan laba bisa mencapai hingga empat kali lipat.
Dengan asumsi kinerja kuartal I bisa terjaga setahun penuh serta didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil atau mencapai proyeksi 5,3% (YoY). Termasuk proyeksi kenaikan nilai ekspor sebesar 12,8% dan nilai impor sebesar 14,9% pada tahun 2023.
“Kami akan terus meningkatkan kualitas layanan, memperkuat infrastruktur jasa bongkar muat, kolaborasi dan sinergitas antar perusahaan dalam kelompok usaha MITI dengan dukungan aset, serta jaringan bisnis untuk mengoptimalkan peluang dan prospek usaha," tandas Edy.
Baca Juga: IHSG Merosot 1,3% di Tengah Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi, Ini Rekomendasi Analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News