kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja TINS di tahun depan berpotensi membaik seiring prospek kenaikan harga timah


Selasa, 27 Oktober 2020 / 06:30 WIB
Kinerja TINS di tahun depan berpotensi membaik seiring prospek kenaikan harga timah


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan ekspor PT Timah (TINS) belum memuaskan di sepanjang semester I-2020. Namun, analis memproyeksikan kinerja di semester II-2020 dan tahun depan berpotensi membaik seiring dengan kenaikan harga timah. 

Mengutip laporan keuangan di semester awal tahun ini, TINS masih catatkan rugi bersih Rp 390 miliar. Sementara di periode yang sama tahun lalu TINS sukses meraup laba bersih hingga Rp 205,29 miliar. 

Kinerja yang kurang memuaskan ini juga terlihat dari pendapatan yang menurun 18,48% secara tahunan menjadi Rp 7,97 triliun dari sebelumnya Rp 9,78 triliun. 

Achmad Yaki Analis BCA Sekuritas mengamati, sumber pendapatan TINS 90% dari ekspor. Sementara, ekspor tercatat menurun 16,18% secara tahunan. Penjualan timah juga tercatat menurun 17,65% secara tahunan. 

Baca Juga: Timah (TINS) yakin perbaikan harga timah global akan positif terhadap kinerja

Di sisi lain, kenaikan beban keuangan sebesar 16,77% secara tahunan membuat efisiensi operasional yang TINS lakukan tidak bisa membantu banyak untuk menyokong kinerja. 

Achmad mengatakan jika harga timah masih bisa bertahan di atas US$ 17.600 per metrik ton-US$ 17.700 per metrik ton maka average selling price (ASP) atawa rata-rata harga jual timah TINS bisa naik dan kinerja berpotensi menguat kembali. Selain itu, pemulihan negara tujuan ekspor TINS seperti China juga diharapkan bisa meningkatkan permintaan. 

Senada, Meilki Darmawan Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia memaparkan impor timah olahan China di Mei sebesar 3.674 ton atau naik 1.762% secara tahunan. "Mayoritas impor China tersebut datang dari Indonesia sebesar 2.586 ton," kata Meilki dalam riset.

Alhasil dengan tumbuhnya impor timah dari China akan menguatkan harga timah global. Ujungnya berpotensi meningkatkan ASP timah TINS di semester II-2020. 

Baca Juga: Akibat pandemi Covid-19, penyelesaian proyek smelter Timah (TINS) mundur ke 2022

Meilki meningkatkan proyeksi harga timah global menjadi US$ 16.805 per metrik ton dari sebelumnya di US$ 16.209 per metrik ton. Sementara, proyeksi ASP TINS menjadi US$ 16.676 per metrik ton dari sebelumnya di US$ 15.691 per metrik ton untuk di tahun ini. 

Thomas Radityo Analis Ciptadana Sekuritas Asia mengatakan dalam risetnya harga timah berpotensi naik karena pasokan timah dari Myanmar sedang terganggu musim hujan. Selain itu, gangguan pasokan timah dari Myanmar berpotensi menurunkan produksi timah China. Sementara permintaan timah mulai meningkat karena ekonomi China sudah pulih.

Namun, Meilki memproyeksikan pendapatan TINS masih menurun 20% di tahun ini menjadi Rp 15,36 triliun. Sementara laba bersih juga masih negatif di Rp 253 miliar. Meski begitu, Meilki tetap merekomendasikan beli di target harga Rp 1.200 per saham, mengingat permintaan timah berpotensi naik di 2021. 

Baca Juga: Harga komoditas bakal bersinar, simak rekomendasi saham dari Mirae Asset Sekuritas

Senada, Thomas juga merekomendasikan beli di target harga Rp 1.100 per saham. Thomas melihat TINS berhasil membuat arus keuangannya menjadi lebih sehat setelah melakukan refinancing utang jangka panjang sebesar Rp 1,7 triliun. Hal tersebut mengurangi pinjaman bank dalam jangka pendek sebesar 19% menjadi Rp 7,1 triliun. Selain itu, TINS juga berencana untuk membayar obligasi yang akan jatuh tempo di September sebesar Rp 600 miliar. 

Achmad merekomendasikan hold saham TINS di target harga Rp 850 per saham. Senin (26/10), harga saham TINS melemah 1,18% ke Rp 835 per saham.

Baca Juga: Harga komoditas tertekan, kinerja keuangan anak usaha MIND ID merosot

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×