kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Surya Semesta (SSIA) Berpotensi Membaik Pada 2022, Intip Rekomendasi Sahamnya


Kamis, 21 Juli 2022 / 17:37 WIB
Kinerja Surya Semesta (SSIA) Berpotensi Membaik Pada 2022, Intip Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) diyakini bisa mencatatkan pemulihan kinerja pada sisa tahun ini. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mencatatkan kinerja negatif di kuartal I-2022, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) diyakini bisa mencatatkan pemulihan kinerja pada sisa tahun ini. Penjualan lahan di Subang dan Karawang, serta membaiknya fundamental perusahaan seiring dengan penjualan kedua anak usahanya dinilai bisa menjadi katalis positif.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano mengungkapkan, kinerja SSIA berpotensi membaik pada sisa tahun ini seiring dengan pemulihan pada bisnis hospitality serta akan lebih banyak penjualan lahan industri. Pada kuartal I-2022, SSIA membukukan rugi bersih sebesar Rp 76 miliar. 

“Kami mengekspektasikan SSIA akan lebih banyak membukukan kinerja positif di berbagai lini bisnisnya pada sisa tahun ini,” ujarnya dalam riset pada 2 Juni. 

Baca Juga: Semester I-2022, Surya Semesta Internusa (SSIA) Genggam Kontrak Baru Rp 1,6 Triliun

Walaupun kinerja SSIA tercatat negatif pada kuartal I-2022, Victor optimistis SSIA masih berada di jalur yang tepat untuk mencapai kinerja sesuai dengan proyeksi BRI Danareka Sekuritas. 
Ia memproyeksikan SSIA pada tahun ini bisa membukukan pendapatan Rp 3,11 triliun dengan laba bersih Rp 49 miliar.

Kinerja SSIA diyakini akan didorong oleh perbaikan bisnis pada sektor properti, konstruksi, dan hotel, serta kenaikan sebesar 1505 pada level EBITDA. 

Secara fundamental, Victor menyoroti kenaikan net gearing SSIA yang mencapai 52% pada akhir Maret. Padahal, pada akhir Desember 2021, posisinya masih berada di 42%. Menurutnya hal ini terjadi lantaran SSIA memiliki banyak pinjaman bank berjangka pendek. 

Namun, ia mengekspektasikan akan ada penurunan level net gearing seiring SSIA yang menjual warehouse-nya. Adapun, SSIA baru saja menjual seluruh kepemilikan saham di dua anak usahanya yang bergerak pada bidang warehouse dengan total nilai transaksi Rp 562,2 miliar.

Sementara analis Samuel Sekuritas Olivia Laura menjelaskan, imbas penjualan kedua anak usaha tersebut ke kinerja SSIA cenderung minim. Pasalnya, kontribusi pendapatannya hanya mencapai 2.6% dari total pendapatan SSIA. 

“Dana yang didapat melalui penjualan kedua anak usaha tersebut akan membantu SSIA untuk fokus mengembangkan Subang Smartpolitan,” jelas Olivia ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (21/7).

Baca Juga: Sudah Meraih Rp 1,6 Triliun, SSIA Optimistis Kontrak Baru 2022 Bisa Melampaui Target

Menurutnya, penjualan lahan di Subang maupun Karawang akan menjadi salah satu penopang kinerja SSIA ke depan. Apalagi, dengan realisasi investasi FDI dan DDI di Jawa Barat meningkat 37,6% secara kuartalan (7,4% yoy) menjadi US$ 2,7 miliar di kuartal I-2022. 

Ia meyakini, dengan peningkatan FDI dan DDI yang lebih baik dibandingkan kuartal I-2021 akan menjadi sentimen positif untuk realisasi penjualan lahan di Karawang dan Subang tahun ini. 

“Potensi penjualan lahan SSIA, terutama di Subang, membuat kami cukup optimis bahwa SSIA dapat membukukan bottom line positif tahun ini,” imbuhnya.

Baik Olivia maupun Victor saat ini sama-sama mempertahankan rekomendasi beli untuk saham SSIA dengan target harga masing-masing Rp 570 per saham dan Rp 700 per saham. Saham SSIA pada perdagangan hari ini, Kamis (21/7) ditutup melemah 2,16% ke Rp 362.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×