kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   109,00   0,66%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Kinerja SSMS Semester I 2025 Tumbuh Double Digit, Simak Rekomendasi Analis


Kamis, 18 September 2025 / 17:53 WIB
Kinerja SSMS Semester I 2025 Tumbuh Double Digit, Simak Rekomendasi Analis
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit pada perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) Regional 3 di Kalimantan Tengah.PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) menorehkan pertumbuhan kinerja positif per semester I 2025. Capaian ini diproyeksikan bisa berlanjut di sisa tahun 2025.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) menorehkan pertumbuhan kinerja positif per semester I 2025. Capaian ini diproyeksikan bisa berlanjut di sisa tahun 2025.

Emiten perkebunan kelapa sawit ini membukukan laba bersih sebesar Rp 691,44 miliar per Juni 2025. Labanya tumbuh 80,81% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 382,40 miliar. 

Kenaikan laba SSMS ditopang pertumbuhan pendapatan dua digit pada sebagian besar pos. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan meningkat 39,8% YoY menjadi Rp 7,19 triliun per Juni 2025.

Rinciannya, pendapatan dari segmen minyak dan lemak nabati mencapai Rp 6,66 triliun dan pendapatan dari segmen perkebunan Rp 534,72 miliar.

Baca Juga: Ada Tekanan di Pasar Domestik, Kinerja Selamat Sempurna (SMSM) Masih Ditopang Ekspor

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji melihat, kenaikan kinerja SSMS lantaran tren permintaan CPO yang kuat di paruh pertama tahun 2025, baik itu dari domestik maupun global.

“Hal itu ditambah dengan supply terbatas akan CPO akibat faktor cuaca yang tidak menentu. Tingkat produksi CPO ini memang masih perlu dioptimalisasi,” katanya kepada Kontan, Kamis (18/9/2025).

Meskipun begitu, Nafan melihat permintaan untuk CPO ke depan masih akan tinggi. Kondisi itu bisa menahan harga CPO di level tinggi sekaligus meningkatkan kinerja SSMS ke depan.

Dari domestik, program pemerintah dalam mengembangkan B50 akan menjadi katalis positif yang meningkatkan penyerapan produksi minyak kelapa sawit di Tanah Air.

“Permintaan CPO secara global juga terus membaik, dengan permintaan ekspor dari China maupun India,” tuturnya.

Melansir RTI, saham SSMS ada di level Rp 1.475 per saham, sudah naik 13,46% sejak awal tahun alias year to date (YTD).

Secara valuasi, Nafan melihat saham SSMS masih tergolong menarik. Price to earning ratio (PER) sebesar 10,26x dan price to book value (PBV) 4,96x.

“Namun, pergerakan sahamnya masih terlihat major sideways,” katanya. Nafan pun merekomendasikan accumulative buy untuk SSMS dengan target harga Rp 2.100 per saham.

Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Raup Dividen dari Anak Usaha Rp 46,64 Miliar

Sementara Direktur PT Rumah Para Pedagang, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, produksi SSMS tengah berada di puncaknya lantaran usia pohon SSMS saat ini ada di kisaran 15 tahun - 16 tahun. Meskipun masih akan menorehkan produksi yang baik, tetapi tren ke depannya akan mulai turun saat usia pohon mau mendekati usia 20 tahun.

Meskipun begitu, selama harga jual CPO masih tinggi, kinerja SSMS masih bisa positif. Melansir Trading Economics, harga CPO saat ini ada di level MYR 4.432 per ton.

Kiswoyo bilang, harga CPO global masih akan di atas MYR 4.000, setidaknya hingga akhir tahun 2025.

“Ini diimbangi dengan harga jagung dan kedelai yang juga relatif stabil, sehingga menahan harga CPO di level tinggi,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (18/9/2025).

Kebijakan B50 dari pemerintah juga akan memberikan dampak positif ke kinerja SSMS. Meskipun tak secara langsung terdampak dari penjualan biodiesel, kebijakan B50 akan membuat permintaan domestik meningkat, sehingga menurunkan jatah ekspor.

“Turunnya jatah ekspor itu akan membuat harga CPO tetap tinggi. Dampaknya tetap bisa ke semua emiten,” paparnya.

 

Kiswoyo melihat, PBV SSMS di level 4,96x sebenarnya sudah cukup premium. Namun, kenaikan harga SSMS sejak awal tahun tetap sejalan dengan kinerja fundamental perseroan.

Alhasil, Kiswoyo pun merekomendasikan buy on weakness untuk SSMS dengan target harga Rp 1.600 per saham dalam enam bulan ke depan.

Selanjutnya: Transaksi BNI Agen46 Naik 19,2% Menjadi 64,6 Juta per Agustus 2025

Menarik Dibaca: Cara Buat Foto di Lift Pakai Prompt Gemini AI! Ada Kumpulan Prompt Lainnya juga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×